Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Wahyono

TERVERIFIKASI

Penganggur

Ziarah Rembulan

Diperbarui: 28 Maret 2018   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku masih menukar malam dengan
Semangkuk kuah matahari kemarin
Sebelum lelap menghimpun embun
Mengristal pada risalah ziarah yang
Karam di samudra mimpimu

Ini ziarahku kembali meski belum
Sepenuh bulatan waktu
Entah separuh atau seperempat

Kamu tahu aku lebih kelelawar dari
Sekelebat malam serembesan matahari
Mencetak ruas-ruas tulang punggung

Aku tidak pernah berhenti hanya
Sebab kuah matahari tumpah ruah pada
Lapangan arloji menghambat langkah
Ziarah paling alergi di rumpun retinamu

Aku dan kamu bisa menyantap
Bubur fajar pada piring yang sama
Tetapi selanjutnya aku tidak lagi menemanimu
Menggigit pedasnya daging matahari sebab
Malam telanjur datang menghampar tilam
Di pesisir ziarah rembulanku

*******




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline