koleksi pribadi
cunong menjambak rambutku
menyeret kepalaku ke kolong
kata-kata berenang berjoget
tanpa takut buaya sanca
siluman sialan
aku pernah sering ke situ
berdansa dengan dian sastro
berkecupan sampai ka-o
aku terjaga ketika tembok-tembok
menabok mukaku setengah mabuk
penuh cipok cupang liur basi
menggaris notasi-notasi menjadi
kacamata kuda di kedua tepi mata
dian sastro sudah dipeluk puthut
tak luput meski sejengkal lutut
cunong menyeret kepalaku
rambut terlepas berpuluh-puluh kata
jatuh menjadi rumah kutu-kutu kucing
di atas matahari cuma satu
ada buaya sanca terbang hendak
jadi matahari lainnya dengan
taring cakar rahang lilit kemarau
cunong menyeret kepalaku di
bawah bengis matahari imitasi hendak
meledakkan kepala dadaku
cunong hendak mencemplungkan
kepalaku ke kolong kata-kata
berenang berjoget suka-suka
tanpa takut buaya sanca siluman sialan
karna telah menjadi matahari imitasi
balikpapan, 2 mei 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H