Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Wahyono

TERVERIFIKASI

Penganggur

Tidak Perlu Terlalu Berharap pada Iming-iming Bonus Token Listrik Prabayar dari PLN

Diperbarui: 14 Januari 2016   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rabu, 13 Januari 2016, saya membeli voucher token listrik prabayar pada meteran listrik senilai Rp. 100.000,-. Rencana saya, besoknya, Kamis, saya hendak mengisi pulsa listrik di Kebun Karya yang sudah tinggal Rp. 4,-.

Beberapa hari sebelumnya saya mendapat informasi dari seorang kawan bahwa PLN memberikan ‘bonus’ atau kompensasi bagi pelanggannya atas ketidaksempurnaan pelayanan PLN. Kompensasi diberikan apabila Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) PLN dinilai ada kekurangan. Saya pun mencarinya dari berita online, dan saya dapatkan beritanya di http://finance.detik.com/read/2016/01/06/095627/3111631/1034/ingin-dapat-bonus-listrik-dari-pln-begini-caranya.

Sebenarnya saya tidak terlalu memercayai itikad baik PLN sejak beberapa ‘kasus’ yang saya alami, dan pernah pula saya tuliskan. Demikian pula pada informasi seputar iming-iming “bonus” itu. Tetapi, tidak salah, jika saya mencoba, apakah benar itikad baik itu nyata.

Rabu itu saya masuk ke layanan online PLN sesuai dengan informasi. Saya ikuti cara-caranya, yaitu : 1) Masuk ke halaman http://layanan.pln.co.id/infoprepaid; 2) Masukkan "CostumerID" atau "No. Meteran" dan klik "CARI" (Lihat di gambar); 3) Nanti di bagian “Kwh Non Tunai” akan muncul “No. Token”; 4) Masukkan “No. Token” tersebut pada meteran Anda.

Kamis, 14 Januari 2016 sekitar pkl. 10.00 WITA saya praktikkan. Saya masukkan nomor token yang sesuai dengan point 3. Hasilnya : “Terpakai”. Tiga kali saya coba masukkan, hasilnya tetap “terpakai”.

Daripada listrik tidak menyala gara-gara saya memercayai “iming-iming bonus”, mending saya kembali ke nomor token yang tertera pada slip pembayaran. Dalam hati saya malu pada diri saya sendiri, kenapa saya mau saja percaya pada berita berbau “bonus” semacam itu. Kalaupun orang lain berhasil, bukan berarti keberhasilan orang adalah juga keberhasilan saya.

Oleh karenanya, melalui tulisan ini, saya harus kembali percaya pada diri saya bahwa saya tidak perlu berharap pad aiming-iming bonus token listrik prabayar dari PLN. Sampai kapan? Sebuah kepercayaan bukanlah satu-dua kali dapat pembuktian.

Pembuktian tidak perlu tetapi sudah menjadi semacam “gaya hidup”. Kalau itu benar (sebagai sebuah itikad baik), tidaklah perlu susah berbusa-busa di depan pers, lalu pelanggan listrik prabayar gencar mencari infromasi di internet, dan menggunakan internet untuk menggunakan kesempatan “bonus”, yang belum tentu bisa diakses oleh seluruh pengguna listrik prabayar. Lakukan apa adanya, mudah diterapkan pelanggan, dan seterusnya begitu.

Semoga revolusi mental tidak sekadar slogan parsial alias berlaku pada instansi tertentu saja, sementara tidak berlaku pada instansi lainnya. Dan, saya mohon, tidak usahlah menyebarkan “angin surga” sedemikian rupa, yang ujung-ujungnya sama sekali tidak ada perubahan yang signifikan. Jadilah apa adanya. Kalau memang baik, lakukanlah kebaikan itu tanpa susah diakses oleh pelanggan. Terima kasih.

 

*******

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline