Lihat ke Halaman Asli

Kecanduan Bermain Medsos? Hati-hati Oversharing

Diperbarui: 17 Mei 2021   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Zaman sekarang semua serba instan. Hampir segala kegiatan menggunakan gawai. Mulai dari baca berita, pesan makanan, beli barang, pesan ojek online hingga berkomunikasi dengan orang lain. 

Gawai seolah menjadi 'belahan jiwanya' manusia dan menjadi penyalur keluh kesah paling efektif, sampai-sampai banyak manusia yang lupa memilah mana privasi dan mana yang bukan. 

Hal ini memang haknya setiap orang, tapi kalau kita bisa lebih bijak kenapa enggak ?

Kalian pernah dengan istilah oversharing? Oversharing adalah keadaan ketika terlalu banyak berbagi kehidupan pribadi di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Path atau media sosial lainnya. 

Kebanyakan orang eksis bermain medsos sebenernya diawali dari sekedar sharing aktivitas harian seperti mengunggah foto diri sendiri atau selfie, foto keluarga, ataupun foto kegiatan pribadi yang ditambahkan kalimat-kalimat yang 'katanya' sesuai dengan foto tersebut. 

Awalnya ini semua tampak biasa, tapi jika terlalu sering mengumbar 'identitas pribadi' seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat tempat tinggal, sampai nomor-nomor unik yang seharusnya bersifat rahasia inilah yang dikhawatirkan dan dimaksudkan dengan oversharing. 

Apakah Oversharing Berbahaya?

Oversharing tentu saja berbahaya  sebab meski unggahan medsos terdengar umum, namun setiap unggahan yang mengandung data dan asal-usul pribadi di media sosial akan mendorong pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyalahgunakannya misalnya untuk peretasan ataupun penipuan berbasis online. Kalau sudah kejadian seperti ini tentu yang di rugikan adalah diri sendiri, sebab dapat menyebabkan kehilangan privasi juga dapat memicu rasa candu dan tindak kriminalitas.

Apa yang Menyebabkan Orang Menjadi Oversharing?

Penyebab setiap orang menjadi oversharing yaitu karena tiap individu memiliki kebutuhan untuk mengatasi  kecemasan yang dirasakan, mendapatkan pengakuan sosial dalam bentuk gengsi tertentu, kebutuhan untuk dikagumi secara personal, kebutuhan untuk terlihat penting  dan menarik perhatian dari orang-orang tertentu atas dirinya atau pencapaiannya. 

Hal inilah yang kemudian memicu tindak oversharing  dan efek candu, karena ternyata kegiatan oversharing bagi sebagian orang akan menimbulkan rasa nyaman tersendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline