Hari ini (Rabu, 22/02/2023) umat katolik memasuki masa prapaskah dengan menandai dahi dengan abu, dalam perayaan Rabu Abu. Rabu abu adalah hari pertama masa prapaskah dalam liturgi tahunan gerejawi sebagai persiapan memasuki Paskah.
Abu yang digunakan dalam perayaan ini berasal dari daun Palma yang telah diberkati pada Minggu Palma tahun sebelumnya, yang dibakar, diambil abunya kemudian digunakan dalam perayaan untuk menandai dahi dengan berbentuk salib, sebagai tanda perkabungan dan sesal yang mengingatkan bahwa manusia tercipta dari debu dan akan kembali menjadi debu.
Abu yang diurapi di dahi bagi umat katolik adalah tanda pertobatan, sehingga saat menandai dahi dengan abu, imam mengucapkan "bertobatlah dan percayalah kepada Injil". Seruan tobat ini akan semakin bermakna ketika kita sadar diri dan memiliki pertobatan bathin. Hal ini menyadarkan kita bahwa harus menyiapkan diri, menyadari segala kesalahan dan bertobat dengan berpantang dan berpuasa.
Ada tiga hal praktis yang diajarkan Kristus hari ini adalah; pertama, melakukan karya amal kasih, kedua kita harus giat berdoa, dan ketiga berpantang dan berpuasa yang akhirnya menunjukkan pembaruan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H