Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Maran

Guru Pelosok

Teruntuk yang Sedang Patah Hati

Diperbarui: 27 November 2022   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

 "Cinta, kenapa datang saat beta su mulai lupa, se seng pikirkah, bagaimanakah, beta pung dada sakit sampe. Luka, kenapa datang saat beta su bahagia, se seng rasakah, bagaimanakah, beta pung dada patah sampe." Lirik lagu "Luka" Justyn Aldrin ini mengungkapkan patah hati datang tanpa diinginkan.

Teruntuk yang sedang patah hati. Kamu boleh menangis sampaI berjam-jam bahkan berhari-hari. Kamu boleh menangis sampai matamu bengkak. Menangislah sampai pipimu lembab. Menangislah sampai kamu terlelap dalam tidur. Menangislah sampai kamu mimpi akan masa lalumu saat kau berjalan di sampingnya dan merasakan seperti sebilah pisau menyayat dadamu. Menangislah, saat ini waktu tidak berpihak padamu. Tapi patah hati adalah cara terbaik untuk tidak mengingkari perasaan sedih.

Teruntuk yang sedang patah hati, saatnya kamu harus terbiasa dengan tak ada lagi chat pengantar tidur yang sekadar basa-basi dengan ucapan good night, have a nice dream, tak ada lagi ucapan selamat pagi yang membuatmu senyum oleh sapaan kecilnya yang jenaka 'selamat pagi, bagaimana kabarmu?' atau 'good morning, have a nice day', tak ada lagi canda tawa sekadar menawar kompromi yang membuatmu nyaman dan bertahan akhirnya membuatmu merasa bahwa rindu datang tanpa permisi.

Satu hal yang perlu kamu tahu, kamu berhak bahagia. Setelah semua itu berlalu. Berdirilah. Tataplah kedua bola matamu di cermin dan katakan, "Aku masih cantik sampai hari ini. Aku harus move on." Tak perlu persalahkan dirimu. Tak perlu menghukum dirimu. Kamu tidak bersalah.

Patah hati yang kamu alami saat ini mengajarkanmu untuk memandang cinta dengan lebih realistis yang akan membuatmu lebih bahagia. Patah hati juga mengajarkanmu bahwa cinta bukan hanya kasih sayang, kebahagian, dan kesenangan semata. Lebih dari itu ada rasa sakit dan kesedihan menghampiri. Sadarilah bahwa cinta adalah siklus kehidupan namun masih ada hal yang perlu kamu jalani dengan serius yakni mencintai diri sendiri sebab patah hati memampukan kita untuk mengendalikan dan mencintai lebih dalam diri sendiri.

Teruntuk yang sedang patah hati, kamu boleh menenangkan diri tapi jangan putuskan interaksi dengan orang. Kamu butuh waktu untuk menyendiri tapi jangan tenggelam dalam kesendirian. Berpikirlah bahwa 'saya bisa berdamai dengan kenyataan'. Ciptakan kebiasaan baru, sudut pandang baru yang memampukanmu kuat berdiri. Tulislah hal yang membuat Anda kuat. Jalani satu per satu. Fokuslah pada kesibukanmu, sebab kamu berhak bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline