Lihat ke Halaman Asli

Tujuan Hidup Universal

Diperbarui: 20 Mei 2016   01:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ini adalah transkrip dari video pertama dalam seri MISTAGOGI Meditasi Yesus yang saya unggah ke u-tube.

Lihat videonya di sini.

Seri MISTAGOGI Meditasi Yesus ini dimaksudkan untuk membagikan pemahaman tentang misteri iman kristiani melalui sudut pandang spiritualitas Meditasi Yesus.

Pada video yang pertama ini kami akan berbagi mengenai salah satu masalah yang paling mendasar yang sering menjadi pertanyaan setiap orang dalam semua tradisi, yaitu tujuan hidup.

Sama seperti seorang atlet yang bersuka cita ketika berhasil meraih kemenangan, kita bahagia manakala kita berhasil mencapai tujuan kita...

Problemnya....banyak orang yang tidak mengetahui apa tujuan hidupnya. Mereka juga tidak tahu apa yang sesungguhnya diinginkan oleh jiwanya. Tidak perlu heran jika banyak orang yang tidak juga merasa bahagia di tengah segala kesenangan dan kenikmatan duniawi yang ada di sekelilingnya.

Kehidupan duniawi dengan segala kompleksitasnya sering membuat orang terjebak pada tujuan hidup yang salah. Apalagi ketika kehidupan duniawi itu meminggirkan atau bahkan menyingkirkan sama sekali kehidupan spiritual.

Seperti orang yang tersesat di dalam hutan tanpa dibekali kompas ataupun peta, kita terjebak pada tujuan-tujuan sesaat yang tampak di depan mata. Dalam kondisi seperti ini setiap pilihan yang kita ambil hanya membuat kita semakin tersesat dan menjauh dari tujuan hidup kita yang sesungguhnya.

Semangat duniawi yang begitu dominan di jaman ini membuat kita menempatkan uang, kekuasaan, kenikmatan duniawi, atau bahkan informasi/pengetahuan sebagai tujuan hidup yang harus diraih. Banyak orang mengira hal-hal duniawi semacam itu yang dibutuhkan oleh jiwanya.

Sayangnya itu hanyalah tujuan-tujuan yang semu dan dangkal, jiwa kita tidak pernah terpuaskan dengan pencapaian duniawi semacam itu. Semuanya hanya memberikan kebahagiaan semu yang bersifat sementara dan setelah itu jiwa kita akan kembali mengalami kekosongan. Banyak yang kemudian berupaya mengatasi kekosongan ini dengan sia-sia melalui keserakahan dengan selalu menginginkan lebih, atau berbagai hiburan tidak sehat, dan obat-obatan terlarang yang tidak hanya merusak diri sendiri tapi juga orang lain.

Dengan kata lain, banyak orang yang hidup tanpa arah dan tujuan yang benar, dan itu membuat mereka kehilangan kemanusiaannya. Itulah yang tengah terjadi pada manusia-manusia modern.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline