Lihat ke Halaman Asli

Cara Cerdas Memupuk Imajinasi Anak Melalui Dongeng

Diperbarui: 9 Januari 2025   08:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi-- Puluhan anak mendengarkan cerita dalam perayaan Hari Anak Nasional 2023 di Perpustakaan Jakarta, Sabtu (22/7/2023). (KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA)

Dongeng merupakan bagian penting dari budaya dan pendidikan anak yang sarat pesan moral, membantu mengasah imajinasi, empati, dan keterampilan berpikir kritis anak sejak dini. 

Sayangnya, di era digital, kehadiran gawai dan konten digital sering menggantikan kebiasaan mendongeng, sementara kesibukan orang tua dan kurangnya kreativitas mempercepat memudarnya tradisi ini. 

Artikel ini membahas pentingnya dongeng dalam memupuk imajinasi anak sekaligus menawarkan cara cerdas untuk menghidupkan kembali tradisi mendongeng di tengah tantangan modern.

Tips Memilih Dongeng yang Tepat

Mendongeng merupakan sarana efektif untuk menanamkan nilai moral, mengembangkan imajinasi, dan mempererat hubungan antara orang tua dan anak. Namun, pemilihan dongeng yang tepat sangat penting agar pesan yang disampaikan sesuai dengan usia dan kebutuhan perkembangan anak. Berikut, beberapa tips yang dapat dijadikan panduan.

Sesuai dengan tahapan usia anak: Memilih dongeng harus mempertimbangkan usia anak, karena setiap tahap perkembangan memerlukan pendekatan berbeda. Untuk anak di bawah tujuh tahun, kisah fabel dengan sifat-sifat dasar yang baik lebih cocok. 

Sementara anak usia sekolah dasar dapat diberikan dongeng bertema persahabatan, yang mencerminkan hubungan mereka dengan teman sebaya. Untuk remaja, kisah nyata yang inspiratif dapat membantu dalam rangka pencarian jati diri.

Cerita dengan nilai moral yang positif: Pilihlah dongeng yang mengajarkan nilai-nilai positif, seperti kejujuran, keberanian, dan empati. Cerita tentang hewan yang jujur dan tidak mencuri, misalnya, dapat membantu anak memahami konsekuensi dari perilaku buruk tanpa perlu nasihat yang berulang-ulang.

Bersifat menghibur dan mudah dipahami: Dongeng sebaiknya memiliki alur cerita yang ringan dan menghibur, sehingga anak tertarik dan tidak merasa bosan. Hindari cerita dengan alur yang terlalu rumit atau menyeramkan, terutama untuk anak usia dini.

Meningkatkan imajinasi anak: Pilih dongeng yang dapat merangsang imajinasi anak, membantu mereka mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis. Imajinasi yang diasah sejak dini akan membantu anak menjadi individu yang kreatif di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline