Lihat ke Halaman Asli

Menggali Jati Diri TNI: Dari Penjaga Kedaulatan hingga Pengayom Masyarakat

Diperbarui: 5 Oktober 2024   06:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap tanggal 5 Oktober, Indonesia memperingati Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Peringatan ini bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi memiliki makna yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia. 

Pada tanggal tersebut, kita mengenang lahirnya TNI sebagai kekuatan militer yang berperan besar dalam mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa. 

Didirikan dari akar rakyat yang bercita-cita untuk merdeka, TNI telah menunjukkan pengabdian tanpa henti sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga era modern saat ini. 

Hari TNI adalah momen untuk menghormati dan mengapresiasi dedikasi para prajurit yang tak kenal lelah mengawal tegaknya NKRI, serta menjadi pengingat bagi generasi penerus untuk tetap menjaga semangat persatuan dan ketahanan nasional. 

Artikel ini bertujuan mengajak pembaca menggali lebih dalam tentang jati diri TNI, yang bukan hanya dikenal sebagai penjaga kedaulatan negara, melainkan juga sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. 

Seiring perkembangan zaman, peran TNI tidak lagi terbatas pada operasi militer untuk menghadapi ancaman bersenjata, tetapi juga mencakup berbagai tugas sosial yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. 

Mulai dari bantuan dalam situasi bencana, hingga mendukung pembangunan di pelosok negeri, TNI hadir untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan rakyat. 

Dengan demikian, kita memahami lebih jauh kontribusi besar TNI dalam melindungi, mengayomi, dan mengangkat martabat bangsa Indonesia.

TNI Sebagai Penjaga Kedaulatan Negara

Peran utama TNI adalah menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk ancaman, baik dari dalam maupun dari luar. Sebagai garda utama pertahanan negara, TNI bertanggung jawab atas keamanan nasional dan menjaga integritas wilayah Indonesia. TNI tidak hanya berfungsi sebagai pelindung fisik teritori, tetapi juga memainkan peran strategis dalam memastikan stabilitas politik dan keamanan nasional yang menjadi dasar bagi pembangunan bangsa.

Sejarah TNI tak dapat dipisahkan dari perjuangan panjang bangsa Indonesia. Bermula dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk pada tahun 1945, TNI lahir sebagai respons terhadap kebutuhan menjaga kemerdekaan dari ancaman kolonial yang ingin kembali menjajah. Lalu, BKR berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945, yang menjadi cikal bakal TNI. Dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, TNI memainkan peran krusial, misalnya dalam pertempuran Surabaya pada 10 November 1945 yang dipimpin oleh Bung Tomo. Hal ini memperlihatkan keberanian dan tekad para prajurit untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diraih dengan susah payah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline