Lihat ke Halaman Asli

(Novel) Menapak Jejak di Kimaam: Episode 05-06

Diperbarui: 15 September 2024   16:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumentasi Pribadi)

Episode 05: Diskusi di Tengah Pesta

Josefa merasa semakin terinspirasi oleh keindahan dan kearifan yang terpancar dari Pesta Adat Dambu di Kampung Tabonji. Di tengah-tengah keceriaan acara, ia menyempatkan waktu untuk duduk bersama beberapa teman dan penduduk kampung yang lebih tua, yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pertanian tradisional tanaman Dambu.

Bersama Didimus, teman sekelasnya dari SMA Yoanes XXIII di Merauke yang juga hadir dalam pesta, Josefa dan beberapa tokoh kampung membentuk lingkaran kecil di tepi pantai yang tenang. Mereka dikelilingi oleh gemerisik ombak yang berpadu harmonis dengan riuh rendah suara tawa dan percakapan di sekeliling mereka.

"Didi, lihatlah pemandangan ini. Bukankah kampung kita benar-benar indah?" ujar Josefa sambil memandang laut yang tenang.

"Iya, Josefa. Pesta ini selalu berhasil membuatku rindu kampung halaman," jawab Didimus sambil tersenyum.

Diskusi dimulai dengan Didimus yang menyelipkan candaannya yang khas, membuat atmosfer menjadi lebih santai namun tetap fokus pada topik yang serius. Mereka membicarakan keajaiban tanaman Dambu yang menjadi perhatian Josefa sejak awal pesta. Penduduk kampung dengan antusias menceritakan bagaimana mereka berhasil mencapai hasil panen yang luar biasa dengan menerapkan pengetahuan turun-temurun dari nenek moyang mereka.

"Josefa, kamu tahu tidak, rahasia kesuburan tanaman Dambu ini bukan hanya dari pupuk alami, tapi juga dari doa-doa leluhur kita," kata Pak Abraham, salah satu sesepuh kampung.

"Benar sekali, Josefa," tambah Bu Rosa, yang duduk di sebelahnya. "Kami selalu mengikuti siklus alam dan menghormati roh penjaga tanah ini."

Josefa menyimak dengan seksama setiap kata yang diucapkan oleh para tokoh kampung, mencatat ide dan informasi penting dalam buku catatannya. Ia merasa terdorong untuk lebih memahami rahasia keberhasilan pertanian tradisional ini, yang tampaknya tidak hanya tentang teknik bercocok tanam, tetapi juga tentang keselarasan dengan alam dan siklus hidup tanah.

"Pak Abraham, bagaimana caranya kita tahu kapan waktu yang tepat untuk menanam dan memanen?" tanya Josefa dengan penuh rasa ingin tahu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline