Lihat ke Halaman Asli

Pemeliharaan Hutan secara Bertanggung Jawab Menjamin Akses Air Bersih dan Sehat

Diperbarui: 4 Juni 2024   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Air bersih adalah kebutuhan dasar yang esensial bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Ketersediaan air bersih yang mencukupi dan berkualitas baik sangat penting untuk kesehatan, sanitasi, pertanian, dan berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Namun, banyak wilayah di dunia, termasuk Indonesia, masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan akses air bersih dan sehat. Polusi, deforestasi, dan perubahan iklim adalah beberapa faktor yang memperburuk kondisi ini.

Hutan berperan penting dalam menjaga siklus hidrologi dan kualitas air. Hutan yang terjaga dengan baik dapat menyaring polutan, mengatur aliran air, dan mencegah erosi tanah, sehingga memastikan bahwa air yang tersedia bagi masyarakat tetap bersih dan sehat. Karena itu, pemeliharaan hutan secara bertanggung jawab menjadi langkah strategis untuk mengatasi masalah akses air bersih.

Artikel ini bertujuan menguraikan hubungan antara hutan dan akses air bersih, menjelaskan dampak pemeliharaan hutan secara bertanggung jawab terhadap kualitas dan kuantitas air, serta mengidentifikasi upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin akses air bersih dan sehat.

Hubungan Hutan dengan Air Bersih dan Sehat

Hutan memainkan peran krusial dalam menjaga kualitas dan kuantitas air. Mereka berfungsi sebagai penyaring alami yang membantu menghilangkan polutan dari air, seperti partikel tanah, bahan kimia, dan limbah organik. Akar pohon dan vegetasi di hutan memperlambat aliran air, memungkinkan lebih banyak air yang meresap ke dalam tanah dan mengisi kembali akuifer, yang kemudian menjadi sumber air bersih bagi banyak komunitas.

Hutan juga mengatur siklus hidrologi dengan mengontrol aliran air permukaan dan mengurangi risiko banjir. Kanopi hutan memerangkap hujan dan mengurangi intensitas curahan air, sehingga memperlambat aliran permukaan dan mengurangi erosi tanah. Dalam jangka panjang, hutan yang sehat membantu mempertahankan kuantitas air dengan memastikan bahwa air yang tersimpan dalam tanah dan akuifer dapat digunakan selama musim kemarau.

Kerusakan hutan membawa dampak buruk terhadap akses air bersih dan sehat. Beberapa dampak utama dari deforestasi dan degradasi hutan, antara lain erosi tanah, banjir, kekeringan, pencemaran air.

Pemeliharaan secara bertanggung jawab dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul akibat kerusakan hutan. Beberapa langkah strategis dapat diambil, antara lain menjaga kelestarian sumber air, mencegah erosi tanah dan banjir, menjaga kualitas air, meningkatkan kuantitas air.

Menurut FAO (2018), dalam The State of the World's Forests,  hutan yang sehat adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan air bersih. Ia berperan penting dalam mengatur siklus air, menjaga kualitas air, dan mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Dalam penelitiannya Forest and Water: Policy Interventions and Impacts, Kaimowitz (2005) menyatakan bahwa upaya konservasi hutan yang dilakukan secara global telah menunjukkan hasil yang positif dalam menjaga dan meningkatkan kualitas serta kuantitas air yang tersedia.

Pemeliharaan Hutan secara Bertanggung Jawab 

Pemeliharaan hutan secara bertanggung jawab merujuk pada serangkaian praktik pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Tujuannya menjaga keseimbangan ekosistem, meningkatkan manfaat ekologi, sosial, dan ekonomi, serta memastikan keberlanjutan sumber daya hutan untuk generasi mendatang. Praktik ini melibatkan tindakan yang memperhatikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan masyarakat, serta berupaya meminimalkan kerusakan ekologis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline