Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Abraham

Learning Philosophy

Wajah Kota Pelajar

Diperbarui: 6 Desember 2022   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Tempus fujit Irreparabile", ungkapan ini merupakan pepatah bahasa Latin yang secara harafia berarti "waktu berlalu atau melayang dan tidak akan kembali." 

Waktu yang berlalu tentu meninggalkan banyak peristiwa atau momen yang berkesan dan pantas dikenang. Sudah enam bulan saya hidup dalam ruang dan waktu di Yogyakarta. Saya sebagai penduduk baru Yogyakarta sungguh menyaksikan dan merasakan suasana kota ini. 

Yogyakarta terkenal dengan julukan kota pelajar. Julukan itu tentu tidak muncul begitu saja melainkan memiliki alasan mendasar seperti Yogyakarta memiliki perguruan tinggi terbanyak, banyak pelajar yang berminat belajar di Yogyakarta juga sejak zaman kuno Yogyakarta sudah menjadi tempat belajar. Dari julukan tersebut dapat disimpulkan bahwa penduduk kota Yogyakarta sebagian besar adalah kaum intelektual atau orang yang berpendidikan. 

Kaum intelektual adalah pribadi -- pribadi yang berwawasan luas serta matang dalam sikap dan sifat. 

Hal itu saya saksikan dan dan rasakan ketika saya keluar rumah atau ke kampus menggunakan sepeda onthel. Terkadang di jalan, saya susah menyebrang atau hampir bertabrakan dengan orang lain. Adalah peristiwa yang sangat mengesankan ketika hal itu terjadi bahwa orang lain bukannya marah melainkan mempersilakan saya lewat seraya menggerakkan atau mangangkat tangannya. Bagi saya tindakan seperti ini merupakan karakter pribadi yang berpendidikan. 

Kejadian seperti ini adalah aktualisasi dari pengetahuan atau potensi yang dimiliki oleh para penghuni kota pelajar. Dari pengalaman ini setidaknya kita dapat belajar bahwa karakter pribadi terpelajar selalu nampak dalam perilaku sehari-hari melalui tindakan atau perbuatan yang positif. Sikap ramah dan sopan terhadap orang lain adalah realita dari status sebagai penduduk kota pelajar. Orang yang belajar mestinya semakin pintar. Keramahan yang merupakan salah satu bentuk kebaikan adalah pengaplikasian ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh para pelajar. 

Karakter yang ramah itu juga terbentuk melalui kebiasaan dan hal itu menjadi suatu keunggulan. Aristoteles pernah berkata bahwa keunggulan adalah suatu seni yang dimenangkan oleh latihan dan kebiasaan. Dengan demikian julukan "Kota Pelajar " untuk Yogyakarta masih sangat relevan. Hal sederhana namun sangat fundamental dan patut dicontoh dalam hidup sehari hari sebagai makhluk sosial.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline