Design pembelajaran di era digital harus disiapkan sedemikian rupa agar dalam pelaksanaan pembelajaran dapat membantu peserta didik menguasai ketrampilan yang diperlukan di era sekarang ini. Ketrampilan yang dimaksud adalah ketrampilan abad 21 yang terdiri dari komunikasi, kolaborasi, managemen diri, pemecahan masalah dan inovasi, berpikir kritis. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan generasi muda dalam menghadapi perkembangan jaman yang begitu cepat.
Menyadari pentingnya hal ini, Program Organisasi Penggerak Yayasan Pangudi Luhur Jenjang Sekolah Dasar bekerjasama dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, mengadakan pelatihan penyusunan design pembelajaran yang mendukung pengembangan ketrampilan abad 21. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2023 sampai dengan 10 Juni 2023 di wilayah Manado dan Sekitarnya. Pelatihan dibagi menjadi lima tempat berbeda, mulai dari Kabupaten Minahasa Selatan dan Bolaan Mongondow Timur tanggal 30-31 Mei 2023 bertempat di Tompasobaru, Kab. Kep. Sangihe yang bertempat di kota Tahuna tanggal 2-3 Juni 2023, Kab. Minahasa Utara dan Gorontalo tanggal 5-6 Juni 2023 bertempat di Tomohon , Kota Manado tanggal 7-8 Juni 2023, dan Kab. Bitung tanggal 9-10 Juni 2023. Kurang lebih ada 277 peserta kegiatan yang hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut,dengan rincian 216 guru dan 61 Kepala Sekolah.
Kegiatan pelatihan diawali dengan supervisi pembelajaran di dalam kelas-kelas pada sekolah sampling untuk memotret suasana pembelajaran di dalam kelas. Sebagian besar kelas-kelas yang diamati, telah melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan mendukung pengembangan ketrampilan komunikasi dan kolaborasi. Namun demikian dominasi guru dalam pembelajaran di dalam kelas masih sangat kuat dan masih berpusat pada buku teks pelajaran. Situasi seperti ini tentu masih perlu dikembangkan lebih lanjut. Salah satu hal yang kami amati adalah kurangnya kemampuan guru dalam menyusun design pembelajaran yang mendukung pengembangan ketrampilan abad 21.
Oleh karena itu, fokus kegiatan dalam pelatihan ini adalah membantu para guru dalam merumuskan tujuan pembelajaran, memilih alat evaluasi yang sesuai tujuan pembelajaran dan membantu guru mengembangkan proses pembelarjan yang sejalan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ketiga komponen tersebut harus membentuk rangkaian yang serasi. Dalam rangkaian kegiatan ini diakhiri dengan kegiatan Microteaching untuk melihat ketrampilan para guru dalam mengimplementasikan design yang telah di buat.
Pada kesempatan ini Pengawas Pendamping Lapangan Bp. Yerry dan Pengawas lapangan bapak Albert Lintong hadir memantau jalannya kegiatan pelatihan design pembelajaran abad 21. Semoga pelatihan ini menyumbang sedikit pada pengembangan pendidikan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H