Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Sukamdi

Literasi sebagai wujud nyata pengembangan pendidikan.

Misa Peringatan Lord Robert Baden-Powell di Gereja Santo Yosep, Palembang

Diperbarui: 22 Februari 2024   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perayaan Ekaristi Peringatan Lord Robert Baden-Powell. Dok. Ag. Rudi Setiawan

Pada hari Kamis, 22 Februari 2024, Gereja Santo Yosep di Palembang mengadakan perayaan yang sangat istimewa dan unik. Perayaan ini tidak hanya mengenang Santo Petrus, salah satu murid terkemuka Kristus, tetapi juga memperingati Lord Robert Baden-Powell, pendiri gerakan Pramuka di seluruh dunia. Peristiwa ini merupakan manifestasi dari sinergi keagamaan dan nilai-nilai kepramukaan yang selaras dalam membangun karakter dan komitmen sosial di tengah masyarakat. Panitia Pelaksana acara ini adalah Tim Kerja Kepramukaan Majelis Pendidikan Katolik Keuskupan Agung Palembang (TKK MPK KAPal), sebuah tim yang telah berdedikasi tinggi dalam mengintegrasikan nilai-nilai kepramukaan dengan pendidikan Katolik. 

Misa Kudus dipimpin oleh Romo Stephanus Supardi, Ketua MPK KAPal dan Komisi Pendidikan KAPal, didampingi oleh Romo Paroki Santo Yosep, Romo Hyginus Gono Pratowo, dan Romo MABI, Romo Agustinus Riyanto. Misa peringatan ini bukan hanya sebuah perayaan liturgi, tetapi juga sebuah momen penting bagi Pembina Pramuka, adik-adik penegak, penggalang, dan siaga yang berpangkalan di sekolah-sekolah Katolik di Kota Palembang. Perayaan ini diharapkan dapat menjadi sarana introspeksi diri dan pembaruan komitmen terhadap nilai-nilai yang diajarkan oleh Santo Petrus dan Lord Baden-Powell. Dalam homili, Romo Pardi menitikberatkan pada beberapa poin penting: 

1. Menghidupi Pribadi Sesuai Eksiklik Santo Petrus dan Nilai-nilai yang Ditanamkan oleh Lord Baden-Powell: Perayaan ini mengajak umat untuk meneladani keberanian dan keteguhan iman Santo Petrus serta semangat kepemimpinan dan kecintaan terhadap alam yang ditanamkan oleh Baden-Powell. Kedua tokoh ini, meskipun hidup di zaman dan konteks yang berbeda, menunjukkan bagaimana kekuatan karakter dapat menginspirasi perubahan dan kebaikan dalam masyarakat. 

2. Mengevaluasi Diri: Momen peringatan ini juga dimaksudkan sebagai kesempatan untuk refleksi dan evaluasi diri. Bagaimana setiap individu telah hidup sesuai dengan nilai-nilai Kristiani dan kepramukaan dalam kehidupan sehari-hari. 

3. Komitmen dalam Gerakan Pramuka: Akhirnya, perayaan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen para pembina dan anggota Pramuka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka. 

Gerakan Pramuka tidak hanya tentang kegiatan di alam terbuka, tetapi juga tentang pembentukan karakter, kepemimpinan, dan pelayanan kepada masyarakat. Peringatan Santo Petrus dan Lord Baden-Powell di Gereja Santo Yosep, Palembang, merupakan peristiwa yang mengingatkan kita semua tentang pentingnya membangun karakter yang kuat dan komitmen sosial. 

Melalui perayaan ini, diharapkan semangat kedua tokoh besar ini dapat terus hidup dan menginspirasi generasi muda untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

Salam Pramuka




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline