Lihat ke Halaman Asli

Agustinus Sukamdi

Literasi sebagai wujud nyata pengembangan pendidikan.

Perempuan Pejuang

Diperbarui: 20 April 2023   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

RA. Kartini. Dok. Kompaspedia-kompas.id

Ketika kita sewaktu sekolah para siswa dan guru selalu mengadakan kegiatan yang memperingati hari besar nasional yang ditetapkan oleh pemerintah. Di bulan April peringatan nasional yang ditetapkan oleh pemerintah yang biasa diperingati oleh seluruh masyarakat Indonesia yaitu peringatan Hari Kartini, setiap 21 April. 

Dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan kita bisa membuka internet bisa dengan mudah menemukan bahwa 21 April adalah hari kelahiran RA Kartini tepatnya 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Nama asli Kartini yaitu Raden Adjeng Kartini atau Raden Ayu Kartini. Kedua orang tuanya adalah seorang bangsawan Indonesia yaitu Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A. Ngasirah. 

Karya RA Kartini yang sekiranya dapat dijadikan rujukan bagian hidup kita yaitu Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku ini merupakan kumpulan tulisan-tulisan Kartini yang dikirim untuk teman-temannya di Eropa. Sebagai pengetahuan bahwa RA Kartini dapat bersekolah karena anak seorang bangsawan. 

Apa yang bisa diperoleh dari setiap peringatan Hari Kartini? Dari setiap kali peringan Hari Kartini dapat kita peroleh yaitu menempatkan perempuan tidak hanya di belakang saja namun sudah bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari  sebagai seorang perempuan yang mempunyai jabatan, posisi maupun gelar. Namun yang terpenting bukan jabatan, posisi atau gelar tetapi bagaimana memaknai perjuangan para perempuan di Indonesia dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. Selain kesetaraan dengan kaum pria dan perempuan, yang utama lainnya adalah terkait pendidikan untuk kaum perempuan di Indonesia. Yuk, kita intip beberapa peran perempuan di Indonesia yang bisa dijadikan hasil karya RA Kartini.

1. Ibu

Dok. Tangkap Layar Facebook

Ibu yang melahirkan kita merupakan perempuan pejuang untuk keluarga. Kita diajari oleh ibu kita untuk memulai mendengarkan, berbicara, cara makan, berjalan, berpakaian dan belajar membaca, menulis serta berhitung. Ibu juga mengajari kita untuk hidup mandiri dengan mengajari membersihkan lingkungan rumah, membersihkan tempat makanan, minuman yang kotor untuk dicuci bahkan tak segan ibu mengajari cara memasak tidak hanya untuk anak perempuan tetapi anak laki-laki. Kebiasaan penulis sewaktu kecil adalah dengan membagi tugas dengan kakak dan adik yaitu ada yang menyapu, ada yang mencuci piring dan gelas serta mencuci pakaian. Jangan lupakan teladan ibu kita yang sudah mendidik dan membesarkan kita. Terima kasih Ibu yang sudah melahirkan, mendidik dan membesarkan kita.

2. Guru

Seiring berjalannya waktu dan hasil dari perjuangan RA Kartini adalah perempuan bisa bersekolah dan akhirnya memperoleh gelar pendidikan. Merekah ibu-ibu yang menjadi guru (dunia pekerjaan penulis bersama ibu-ibu guru) baik di lingkungan pendidikan formal maupun non formal. Ibu kita menjadi guru di pendidikan informal, keluarga. Perjuangan para guru khusunya guru perempuan tidaklah mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi, meski tantangannya sama dengan bapak guru, namun perbedaan yang mencolok adalah selepas menjadi guru di sekolah masih harus mengemban tugas sebagai ibu rumah tangga. Selamat berjuang para guru terkhusus guru-guru perempuan di peringatan Hari Kartini.

3. Tenaga Kesehatan (Perawat)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline