Pelonggaran dalam pemakaian masker yang selama ini kita gunakan sebagai cara ketat memutus rantai penyebaran Covid - 19 sudah disampaikan langsung oleh Bapak Presiden, Ir Joko Widodo. Tentunya banyak masyarakat yang menyambutnya, namun tidak sedikit pula was-was.
Kebiasaan yang sudah ada seperti mengenakan masker sangat bagus untuk tetap mengenakan masker tersebut. Hal ini dapat mencegah debu atau asap masuk hidung ataupun misalnya yang lagi sakit batuk supaya tidak menularkan kepada orang lain. Di dalam sekolah, dunia pendidikan seperti di SMP Xaverius 1 Palembang, peserta didik masih tetap mengenakan masker sebagi bentuk pengetatan protokol kesehatan, meski di lapangan.
Saya sendiri masih tetap senang mengenakan masker sebagai pelindung diri saat berkendara dan di lingkungan sekolah sebagai contoh untuk anak-anak tetap mengenakan masker. Sebagai diungkapkan Kompasiana ada tiga golongan yang tetap mengenakan masker, namun saya akan menambahkan satu di lingkungan sekolah tetap mengenakan masker karena usia di bawah 17 tahun belum boleh divaksin yang ketiga atau booster. Mungkin saat olah raga bisa dilepas namun saat di ruang atau menuju dan keluar kelas harus tetap mengenakan masker. Alasan mengapa tetap mengenakan masker? Jelas karena belum mendapat vaksin ketiga dan pastinya menunggu edaran dinas terkait yaitu Dinas Pendidikan Kota Palembang.
Tentang pelonggaran masker tentunya bukan merupakan indikator siap kembali normal. Adanya mungkin banyak indikator, misal pergeseran dari pandemi menjadi epidemi yang harus ditetapkan oleh pemerintah sendiri, tingkat kenaikan atau penurunan kasus Covid - 19 masing-masing daerah ataupun indikator lainnya.
Saran, di lingkungan pendidikan wajib masih mengenakan masker, tetap mencuci tangan atau penggunaan hand sanitizer, dan tetap menjaga jarak. Semoga bermanfaat untuk melindungi diri dari segala wabah penyakit, tidak hanya Covid - 19 atau Hepatitis akut yang saat ini muncul di berita-berita ataupun penyakit lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H