Lihat ke Halaman Asli

Agustin Setyani

Mahasiswi di Universitas Airlangga

Streak TikTok, Cara Seru dan Menantang untuk Tetap Berinteraksi

Diperbarui: 27 November 2024   09:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Streak Api TikTok (Sumber: Pribadi))

Saat ini, media sosial sangat membantu kita untuk berinteraksi dengan teman, terutama ketika tidak dapat berinteraksi langsung. Salah satu tren menarik yang popular saat ini adalah streak TikTok, di mana dua orang saling mengirim pesan setiap hari di aplikasi TikTok. Streak ini ditandai dengan ikon api dan angka yang menunjukkan berapa lama komunikasi itu berlangsung tanpa putus.

Saya sendiri secara tidak sengaja terlibat dalam streak TikTok ini. Awalnya, saya dan teman saya sering berbagi video TikTok atau mengobrol di DM TikTok. Namun, ketika melihat ikon api dan angka streak terus meningkat, kami merasa tertantang untuk melanjutkannya. Banyak juga orang lain yang sengaja melakukan streak TikTok ini, bahkan saling mengingatkan satu sama lain dengan mengirim pesan seperti, "Jangan lupa apinya!" atau bahkan hanya mengirim stiker atau video TikTok agar streaknya tidak mati.

Ada sisi positif yang bisa didapatkan dari streak TikTok ini. Saya dan teman saya dapat berkomunikasi lebih intens meskipun hanya melalui DM TikTok. Meskipun isi pesannya seringkali berisi hal random, komunikasi ini membuat hubungan kami lebih erat. Terlebih lagi, karena jarang bertemu langsung, streak menjadi cara yang menyenangkan untuk terus berkomunikasi. Tren ini mendorong orang untuk terus berkomunikasi, meskipun hanya lewat pesan singkat. Terlebih lagi, dengan adanya komunikasi yang konsisten melalui pertukaran pesan setiap hari, hubungan terasa lebih erat. Tak kalah pentingnya, ada kepuasan kecil setiap kali angka streak terus bertambah dan ikon apinya tetap menyala, yang membuat ini terasa menyenangkan.

Meskipun menyenangkan, streak TikTok bisa menimbulkan beban, terutama jika merasa harus terus melakukannya. Contohnya, saat teman mengingatkan, seperti "Apinya jangan mati!", mungkin ada yang merasa terbebani. Selain itu, waktu yang digunakan untuk mempertahankan streak sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih produktif. Tidak semua orang tertarik dengan tren ini, Sebagian menganggapnya hanya sekadar tren biasa yang tidak penting. Dari pengamatan saya, ada beberapa jenis orang dalam tren ini. Pertama, mereka yang sengaja menjaga streak karena merasa senang melakukannya. Kedua, mereka yang awalnya tidak sengaja, seperti saya, yang tanpa niat awal tetapi kemudian tertantang untuk melanjutkan. Ada juga orang-orang yang sama sekali tidak peduli dan tidak tertarik.

Streak TikTok adalah salah satu cara baru untuk tetap berkomunikasi di zaman sekarang. Selama dilakukan sebagai seru-seruan saja, tren ini bisa menjadi kepuasan kecil dalam kehidupan kita. Bagi saya, streak TikTok bukan cuma soal angka atau ikon api, tapi tentang menjaga komunikasi dengan orang-orang terdekat. Jadi, selama itu menyenangkan dan tidak bikin stres, kenapa tidak?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline