Setelah masa SMA selesai, saya memutuskan untuk memilih Kota Semarang sebagai tempat tujuan saya berkuliah. Pilihan saya tertuju pada Universitas Islam Sultan Agung Semarang (Unissula). Saya ingat pertama kali daftar ditemani oleh beberapa sahabat bernama Frido dan Izzul. Kami berangkat dari Brebes, dengan tujuan mereka untuk berwisata sedangkan saya daftar menjadi mahasiswa.
Saat memasuki kawasan Unissula, lingkungan hijau dengan banyak pepohonan meneduhkan mata. Kami disambut oleh satpam yang ramah. Satpam disini tidak hanya untuk menjaga keamanan tetapi juga membantu menjawab pertanyaan calon mahasiswa baru terkait teknis pendaftaran. Bahkan ketika saya bertanya, satpam lain sedang membantu mahasiswa baru untuk mencari kostan atau asrama di dekat kampus.
Saya masuk ke Gedung Kuliah Bersama (GKB) yang memiliki 10 lantai full AC. Setiap ruangannya bersih dan wangi. Setelah saya mengikuti tes tertulis, saya diterima sebagai mahasiswa baru Ilmu Komunikasi Unissula.
Mahasiswa baru tentu identik dengan ospek dan kegiatan-kegiatan pengenalan lainnya. Ospek tingkat universitas disini disebut pekan ta'aruf, sedangkan fakultair adalah sebutan bagi ospek tingkat fakultas. Ospek berlangsung dengan tetap menerapkan budaya Islam. Hal ini ditunjukkan dengan dress code mahasiswi yang tidak boleh ketat, jilbab diulurkan menutupi dada, dan kemeja yang dikeluarkan. Mahasiswa menggunakan celana hitam panjang dengan peci di kepala.
Setelah melewati masa-masa orientasi duniawi, saya resmi menjadi mahasiswa dan mulai aktif di perkuliahan. Jurusan saya tergabung dalam Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi (FBIK) yang terdiri dari 3 program studi yaitu Pendidikan Bahasa Inggris, Sastra Inggris, dan Ilmu Komunikasi.
Kelas saya berada di lantai 7 GKB dan bisa diakses menggunakan lift. Seperti yang saya tulis sebelumnya, setiap lantai pasti wangi dan bersih karena staf kebersihan mulai bekerja di pagi hari. Saat memasuki kelas, AC sudah dalam kondisi on sehingga tidak perlu kami hidupkan sendiri. Bangku antara mahasiswa dan mahasiswi dipisah yaitu mahasiswa di barisan sebelah kiri sedangkan mahasiswi di barisan sebelah kanan. Hal ini mencegah adanya sentuhan lawan jenis.
LCD Proyektor yang tersedia di setiap ruangan kelas, memudahkan dosen dan mahasiswa untuk mempersiapkan perkuliahan. Dosen hanya perlu menyambungkan laptop ke LCD Proyektor, sehingga waktu lebih efisien. Biasanya dosen akan memberi beberapa kuis di akhir jam perkuliahan dan kami dapat mencari jawaban tersebut melalui internet yang tersambung dengan wifi fakultas. Jika saya sebutkan satu persatu fasilitas apa saja yang saya dapat di FBIK, jawabannya yaitu:
- Ruangan Full AC
- Perpustakaan fakulas
- Wifi gratis
- Akses lift
- Ruang multimedia
Sekian cerita pengalaman saya menjadi mahasiswa baru Unissula, sampai jumpa di tulisan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H