Warga Desa Gapuro, Kec. Warungasem, Kab. Batang, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-72, melalui Kegiatan Pemerintah Desa mengadakan Karnaval Keliling Desa. Selain sebagai bentuk ikut serta merayakan Ulang Tahun Kemerdekaan RI, acara ini dibuat juga untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat Desa Gapuro.
Acara Karnaval Keliling Desa ini diikuti oleh seluruh unsur masyarakat, dari anak-anak, pemuda, dan orang tua. Selain menonjolkan potensi masyarakat, berbagai kisah cerita yang telah terjadi di Desa Gapuro ini pun ikut ditampilkan dalam bentuk Aksi Teatrikal di acara ini. Salah satunya, tragedi pembunuhan yang terjadi hampir satu tahun yang lalu.
Kisah yang telah ditetapkan sebagai kasus pembunuhan tersebut disajikan dalam bentuk sindiran yang aplikasikan dalam aksi "Mayat terjatuh dari Keranda", yang dibawakan oleh tokoh pemuda dari Gg. 4, dimana kasus pembunuhan itu terjadi. Aksi tersebut menyiratkan sindiran bahwa pada Kasus Pembunuhan tersebut seakan diabaikan. Tergambar dari mayat yang sengaja dijatuhkan oleh pembawa keranda, yang kemudian berpura-pura seakan tidak tau. Hingga pada akhirnya, masyarakat yang melihat secara spontan dengan inisiatif mereka berteriak dan memanggil pembawa keranda.
Kasus Pembunuhan yang terjadi di Desa Gapuro, dengan korban bernama HANIYAH binti SUTRISNO, memang hingga saat ini belum juga terungkap. Banyak warga yang masih terus bertanya-tanya bagaimana kelanjutan dari usaha penguakan kasus oleh aparatur berwajib.
Warga berharap, di hari Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ini, menjadi motivasi bagi aparatur berwajib untuk dapat bekerja lebih maksimal dalam upaya mengungkap kasus Pembunuhan yang hingga saat ini masih terus menimbulkan keresahan di Masyarakat Desa Gapuro. (AP - Gapuro, 17/08/2017)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H