Lihat ke Halaman Asli

Agustino Pratama

Desainer Grafis dan Bangunan, Konten Kreator, serta Penulis Amatir yang mood nya naik turun

Analogi Korek Api #Bagian 2

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sobat,,, Pernahkah kalian dinasehati oleh seseorang? Dan bagaimana pandangan kalian tentang orang yang menasehati kalian?

Sebuah tanda tanya besar bukan, jika orang yang menasehati kita ternyata tidak bisa menerapkan apa yang dia nasehati? Pastinya kita akan berfikir, “Kamu sendiri tak bisa menerapkan apa yang kamu nasehati, tapi kamu sok menasehati saya.” Apakah kalian pernah berfikiran seperti itu?

Di postingan kali ini, ada satu hal menarik dari korek api yang ingin saya sampaikan.

Saya mempunyai satu bungkus korek api,  dalam bungkus korek api tersebut, terdapat banyak batang korek api, sudah pasti.

Karena korek api itu milik saya, maka saya berhak memberikan tiap batangnya kepada siapapun ataupun memakainya untuk diri saya sendiri.

Suatu ketika, saya memberikan beberapa batang, misalkan 3 batang korek api pada teman saya. Kemudian memberikan beberapa batang lagi pada teman saya yang lain. Namun saya hanya memberi mereka batang korek api, tidak dengan bungkusnya.

Dengan tiga batang korek api tersebut, tanpa bungkusnya, apakah teman-teman saya tersebut bisa menyalakan korek api yang saya berikan? Sudah pasti, tanpa bungkus korek api mereka tak bisa menyalakan korek api itu.

Lalu, teman saya itu memberikan satu dari beberapa korek api yang saya berikan, untuk temannya. Dan sudah pasti, temannya pun tak akan bisa menyalakan korek api itu sampai suatu saat dia menemukan bungkus korek api.

Suatu saat, ketika mereka menemukan bungkus korek api, mungkin mereka akan menyalakannya atau mungkin tetap menyimpannya. Itu adalah pilihan mereka sendiri.

Apa yang saya sampaikan di atas hanya sebuah perumpamaan, pada intinya yang ingin saya sampaikan adalah tentang pengalaman.

Saya pernah mempunyai masalah, dan saya pernah menemukan cara untuk memecahkan masalah tersebut. Kemudian saya berbagi pengalaman kepada teman saya, Saya hanya berharap suatu saat ketika teman saya tersebut mempunyai masalah yang sama seperti yang pernah saya alami, dia bisa menyelesaikan masalahnya dengan nasehat atau pengalaman yang pernah saya sampaikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline