Lihat ke Halaman Asli

agustinmustika

mahasiswa universitas potensi utama

manajemen strategi terhadap pengusaha dalam menyasar gen z

Diperbarui: 8 Januari 2025   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era digital saat ini, Gen Z (Generasi Z), yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, telah menjadi konsumen utama yang semakin berpengaruh dalam perekonomian global. Pengusaha yang ingin tetap relevan dan kompetitif di pasar harus memahami karakteristik unik dari Gen Z dan menyusun strategi bisnis yang efektif untuk menyasar mereka. Artikel ini akan membahas bagaimana manajemen strategi dapat diterapkan untuk menarik minat Gen Z, sekaligus memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis di tengah tantangan zaman.

1. Pemahaman tentang Karakteristik Gen Z

Untuk merancang strategi yang tepat, pengusaha terlebih dahulu harus memahami perilaku, preferensi, dan nilai-nilai yang dianut oleh Gen Z. Beberapa karakteristik utama dari Gen Z adalah:
*Digital Native: Gen Z tumbuh di tengah teknologi dan internet, sehingga mereka sangat bergantung pada perangkat digital, terutama smartphone, untuk mengakses informasi dan berbelanja.
*Peka terhadap Isu Sosial dan Lingkungan: Mereka sangat peduli dengan isu-isu keberlanjutan, keadilan sosial, dan keberagaman. Gen Z cenderung mendukung merek yang menunjukkan tanggung jawab sosial dan ramah lingkungan.
*Pengalaman Lebih Diutamakan daripada Kepemilikan: Gen Z lebih cenderung memilih pengalaman dibandingkan dengan membeli barang. Mereka mencari pengalaman yang otentik dan mengutamakan kualitas hidup daripada sekadar memiliki produk.
*Kebutuhan akan Kecepatan dan Aksesibilitas: Gen Z memiliki harapan tinggi terhadap kemudahan akses dan kecepatan layanan, baik itu dalam hal pembelian produk, pengiriman, ataupun respon dari merek.
*Preferensi terhadap Konten Visual dan Video: Mereka lebih suka mengonsumsi konten berbentuk visual dan video, baik melalui media sosial atau platform streaming seperti YouTube dan TikTok.

2. Menyesuaikan Strategi Pemasaran untuk Gen Z

Dengan karakteristik tersebut, pengusaha perlu merumuskan strategi pemasaran yang tepat. Berikut adalah beberapa elemen strategi yang perlu diperhatikan:

a. Penggunaan Platform Digital dan Media Sosial

Gen Z menghabiskan sebagian besar waktunya di media sosial seperti Instagram, TikTok, Snapchat, dan YouTube. Pengusaha perlu memanfaatkan platform-platform ini untuk membangun hubungan dengan mereka. Konten yang berbentuk video pendek, interaktif, dan autentik akan lebih mudah menarik perhatian mereka. Kampanye pemasaran yang mengedepankan cerita atau pengalaman, seperti influencer marketing atau user-generated content, bisa menjadi cara yang efektif.

b. Keterlibatan dalam Isu Sosial dan Keberlanjutan

Gen Z menghargai merek yang menunjukkan kepedulian terhadap isu sosial dan lingkungan. Pengusaha dapat memanfaatkan peluang ini dengan mengadopsi strategi keberlanjutan dalam operasional bisnis, seperti mengurangi jejak karbon, menggunakan bahan ramah lingkungan, atau mendukung inisiatif sosial. Menyampaikan komitmen ini secara terbuka akan memperkuat citra merek di mata Gen Z yang sangat sensitif terhadap nilai-nilai sosial.

c. Personalisasi dan Keterlibatan Konsumen

Gen Z lebih suka merek yang dapat berbicara langsung kepada mereka, bukan hanya dengan pendekatan yang bersifat umum. Oleh karena itu, personalisasi dalam pemasaran sangat penting. Pengusaha dapat menggunakan data konsumen untuk memberikan rekomendasi produk yang relevan, membuat pengalaman berbelanja yang lebih disesuaikan, dan menjaga komunikasi dengan konsumen melalui email atau media sosial secara lebih langsung dan personal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline