Lihat ke Halaman Asli

Bapak - For All Fathers In The World, Happy Father's Day 19 jun 2022

Diperbarui: 18 Juni 2022   21:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Alhamdulillah, di usianya yang sudah diatas 80 tahun
Bapak tetaplah sama, tetap menjadi bapak yang selalu sayang pada anak-anaknya
Bapak yang Tidak pernah meminta Sesuatu Kepada Anak-Anaknya
Kalau Bapak mau dipegangi uang sama Anak-anaknya bapak pasti akan berkata

“Memang ada?, sudah disimpan saja untuk kebutuhan kamu dan anak-anak”

Karena Mimpi Bapak semua anak-anaknya sehat secara jiwa dan financial.
Jika ada Anak-anaknya yang sedang bermasalah dalam Hal Financial
Bapak Seolah-olah menyalahkan Dirinya sendiri dan berkata
  

“ Itu Semua Salah Bapak”

Sebulan sekali ,  anak-anaknya  Pasti berkunjung ke Rumah Bapak
Disana Pasti selalu di temukan senyum bahagia setiap melihat kedatangan anak-dan cucunya
Tawa, Canda dan Obrolan pun akan selalu mengalir terucap
Dan yang pasti selalu keluar cerita tentang  penyesalan yang terjadi dahulu

Bapak Adalah Pekerja Keras, Seorang kepala keluarga bahkan kakak laki-laki yang bertanggung jawab di keluarganya
Hingga Bapak menikah di usia yang sudah Tidak lagi muda
Bapak terkenal sangat baik, dulu bekerja di sebuah perusahaan besar yang terkenal dan beruntung sekali dilimpahkan banyak Rezeki secara Financial

Namun Karena sifatnya yang terlalu baik  dan mudah percaya pada seseorang tanpa kenal lebih dekat, bapak seringkali tertipu.
Pernikahan pertamanya pun hancur, versi banyak cerita, istri pertama bapak tergoda dengan laki-laki lain (katanya karena diguna-guna, Wallahualam), Harta yang melimpahpun banyak yang dijual dan diambil oleh istri pertamanya, tanpa sepengetahuan bapak.

Akhirnya bapak harus merawat tiga anak kandungnya sendirian, tentunya dengan mencari pengasuh juga untuk anak-anaknya.
Sampai akhirnya Bapak mencarikan pengganti istri pertamanya untuk Anak-anaknya bukan dasar cinta, Yang utamanya adalah yang mau menjadi Ibu dan bisa merawat anak-anaknya.

Dan Selalu penyesalan itu keluar dari mulut Bapak
Bahwa dulu, Bapak sudah merencanakan setiap anaknya mendapatkan masing-masing rumah tinggal dan punya usaha untuk kehidupannya masing-masing.
Karena, menurut pengakuan bapak dan cerita Orang sekitar, Dulu Bapak punya banyak tanah yang memang sudah dipersiapkan untuk masa depan anak-anaknya.
Namun ternyata , karena kesibukan Bapak dan  belinya melalui orang, banyak tertipunya.

Seringkali diingatkan ke Bapak, bahwa apapun yang terjadi pada anak-anak Bapak sekarang, kalaupun mereka ada yang kesulitan financial, itu bukan salah Bapak
Karena tanggungjawab bapak setelah menyekolahkan anak-anaknya  dari SD, SMP, SMA dan Kuliah hingga akhirnya menikah, sudah selesai.
Biarkan anak-anak bapak hidup Mandiri, dan saat inipun anak-anak bapak juga sudah bisa mandiri semua, meskipun tidak sesuai ekpektasi bapak

Mungkin Bapak tadinya menginginkan Anak-anaknya Hidup tidak kekurangan, tidak hanya cukup, tapi lebih dari cukup
Kemungkinan lain adalah harapan Bapak pada anak laki-lakinya sangat Tinggi, Bapak berharap Anak laki-lakinya menjadi seseorang yang bisa beliau banggakan, tapi ternyata Anak laki-laki Bapak tidak menjadi seseorang bisa Bapak banggakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline