Lihat ke Halaman Asli

Agustina Purwantini

TERVERIFIKASI

Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Digitalisasi Penyediaan Ubarampe Ulang Tahun

Diperbarui: 3 Oktober 2024   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri Agustina

Jelang tengah malam tadi tiba-tiba saya teringat sesuatu. Teringat bahwa saya lupa mengorder kue ulang tahun. Saat siang sebetulnya sudah hendak order lewat WA. Namun, mendadak ada hal yang harus segera saya selesaikan. Akibatnya malah lupa. Baru teringat sewaktu akan tidur.

Sempat panik sedikit. Maklumlah, ya. Sudah beberapa bulan sebelumnya saya sengaja menabung untuk membeli kue tar, tepat di hari ulang tahun anak. Kok malah lupa order pada H-1?

Tentu saya batal tarik selimut. Bergegas bangkit dan mencari HP. Bermaksud order kue tar saat itu juga. Namun, niat tersebut saya urungkan. Dengan pertimbangan, chatt saya ke nomor WA toko kue dan roti bisa tertimbun. Malah gawat kalau tak terbaca.

Saya tak mau kehilangan momentum. Anak saya memang tak pernah meminta ulang tahunnya dirayakan. Bahkan untuk ulang tahunnya yang sekarang, dia tak meminta dibelikan kue ultah.

Akan tetapi, saya paham sekali kalau kue tar merupakan salah satu kudapan kegemarannya. Kadangkala kalau sedang punya uang jajan berlebih, dia membeli sepotong kue tar. Untunglah ada toko-toko yang menjual kue tar dengan cara eceran begitu.

Nah. Senyampang dia ulang tahun, saya bermaksud menghadiahinya kue tar utuh. Meskipun utuhnya cuma berdiameter 12 cm, yang penting utuh. Plus ada tulisan namanya. Itung-itung sebagai kadolah, ya.

Saya putar otak buat cari solusi. Untunglah setelah iseng buka-buka aplikasi GoFood, ketemu sebuah ide. Besok pagi begitu kontak WA toko kue dan roti online, saya akan order kue tar. Akan tetapi, pagi-pagi sekali saya akan order nasi kuning.

Untungnya pula saya sudah tahu hendak beli di penjual yang mana. Terpujilah kreator GoFood. Tengah malam buta pun memungkinkan orang untuk pilih-pilih mau sarapan apa. Bahkan untuk menu nasi kuning saja, ada beragam pilihannya.

Mau yang polosan, berlauk standar, atau berlauk komplet? Mau yang kemasannya bungkus kertas makan atau kardus? Mau yang nasi kuningnya dicetak biasa atau dicetak berbentuk bunga?

Saya kemudian berangkat tidur dengan tenang. Esok harinya selepas Subuh, saya cek ricek HP. Begitu lapak nasi kuning pilihan hati telah buka, langsung order. Alhasil, hari belum genap pukul 7 dan kami sudah berhadapan dengan sekotak nasi kuning.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline