Seperti biasa hari ini saya bukber di musala dekat rumah. Menu takjilnya terdiri atas sebutir kurma, segelas teh hangat, dan kolak. Berhubung kurma dan teh hangat sudah bikin kenyang, kolaknya saya bawa pulang.
Ternyata isian kolak tersebut beragam. Ada 2 iris pisang, 1 iris ubi, dan 2 butir kolang-kaling. Masing-masing berukuran kecil. Jatuhnya memang lebih banyak kuah daripada isiannya. Secara komposisi tidak seimbang, tetapi secara fungsi cukup mengenyangkan.
Saya pun kemudian teringat sesuatu. Andai kata kolak tadi isiannya ditambahi roti tawar, tentu makin enak. Plus makin mengenyangkan. Namun, sayang sekali di rumah sedang tak ada stok roti tawar.
Selain diisi dengan kolang-kaling, ubi, pisang, dan roti; kolak bisa pula diisi dengan bahan-bahan lain. Tentu asalkan cocok. Misalnya singkong dan labu.
Saya pikir, anak-anak kos bisa banget menjadikan kolak sebagai makanan pembuka puasa. Sebab bahan kuahnya mudah diperoleh, bahan isiannya fleksibel, gampang pula memasaknya. Mari simak cara memasaknya.
Bahan Kuah:
Air secukupnya
Santan siap pakai
Gula aren/gula pasir
Daun pandan (kalau ada)
Bahan Isi:
Kondisional, apa yang ada sajalah. Misalnya pisang, ubi, singkong, labu, dan roti tawar. Yang masing-masing dipotong sesuai selera.
Cara Bikin:
Masak bahan kuah sampai matang, jangan saya pulang sambil diaduk-aduk supaya santan.