Lihat ke Halaman Asli

Agustina Purwantini

TERVERIFIKASI

Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Dari Mangut Iwak Pe ke Nasi Padang

Diperbarui: 26 April 2023   23:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mangut Iwak Pe (Dokpri Agustina)

Wow! Sungguh menarik tema Samber hari ini. Bikin teringat foto-foto makanan yang saya simpan di galeri HP. Yang berarti pula bikin saya mendadak lapar, padahal sudah makan berat tiga kali seharian ini.


Maklumlah. Makanan-makanan dalam foto itu 'kan kesukaan saya semua.

Apa boleh buat? Foto-foto itu sudah sangat menjelaskan bahwa ternyata, saya hobi cicip-cicip makanan. Mencicipinya bukan satu sendok sih, melainkan satu porsi.

Berdasarkan foto-foto yang ada, sadarlah saya betapa diri ini termasuk ke dalam golongan penyuka kuliner Nusantara. Mulai dari Mangut Iwak Pe yang menjadi lauk sehari-hari semasa kecil, hingga Nasi Padang yang selalu saya rindukan.

Nah. Mari berkenalan dengan kuliner Nusantara yang menjadi favorit saya.

Mangut Iwak Pe dan Mangut Lele

Mangut Iwak Pe ini kerap menjadi lauk keseharian sewaktu saya kecil. Berhubung keseharian, yang berarti tidak susah mendapatkannya, tatkala itu saya tak pernah merindukannya.

Keadaan berbeda saat saya hijrah ke Yogyakarta. Mangut Iwak Pe tidak gampang didapatkan. Harganya lebih mahal pula.

Di lain sisi semenjak tinggal di Yogyakarta, saya mulai berkenalan dengan Mangut Lele.

Mangut Lele (Dokpri Agustina)

Namun, sama halnya dengan Mangut Iwak Pe, saya pun tak bisa sering menjadikannya lauk. Bagi saya, harganya relatif mahal kalau dijadikan lauk sehari-hari.

Kedua jenis mangut tersebut pada dasarnya sama. Hanya berbeda bahan utamanya. Yang satu memakai ikan pari yang diasapkan (iwak pe). Yang satu lagi memakai lele.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline