Lihat ke Halaman Asli

Agustina Purwantini

TERVERIFIKASI

Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Nama Ibu: dari CEO of Money hingga Presiden RI

Diperbarui: 22 Desember 2021   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Ini bukan tulisan tentang pemerintahan ataupun dunia perpolitikan. Percayalah. Tulisan ini sama sekali tak ada kaitannya dengan Pak Jokowi selaku Presiden RI. Tak ada pula kaitannya dengan Ibu Sri Mulyani walaupun ada istilah CEO of Money. 

Tulisan ini hanya berisi kisah ringan antara ibu dan anak. Terkhusus anak usia ABG hingga dewasa. Pokoknya yang berada di rentang usia yang umumnya telah mengelola HP pribadi. 

Tepatnya ringan dalam tanda kutip, sih. Sebab di balik keringanan tersebut, sebenarnya dapat diraba seperti apa citra keseharian sang ibu di mata anak. Terutama citra di dalam keluarga inti.

Presiden RI is Calling 

Ketahuilah. Yang disebut dengan Presiden RI dan CEO of Money dalam judul di atas adalah ibu. 

Begitulah kenyataannya. Ternyata ada anak yang menamai nomor kontak HP ibunya dengan Presiden RI. Jadi ketika sang ibu menelepon, di layar HP anak akan tertera: Presiden RI is calling. 

Andai kata si anak tengah bersama kawan-kawannya, ia dengan nggleleng bisa ngomong, "Tunggu sebentar, ya. Presiden RI menelepon, nih." 

Walaupun terkategorikan halu bin ngaco, tetap saja tampak keren. Ditelepon presiden saat sedang kongkow gitu, lho. Tak semua anak dianugerahi ide sekreatif itu 'kan? 

Ahaaai! Saya malah jadi penasaran. Ketiga buah hati Pak Jokowi menamai nomor kontak beliau dengan apa, ya? Bapak atau Presiden RI? Hehehe ....

Anak yang melabeli ibunya sebagai Presiden RI mungkin memandang sang ibu sebagai sosok pemimpin sentral dalam keluarga. Sebagai sang penentu segala keputusan. 

Atau sebaliknya, sebutan Presiden RI lahir dari kekesalan si anak sebab merasa ibunya terlalu kepo dengan segala urusan anak. Sebentuk kekesalan yang senormalnya sajalah. Tidak yang sampai taraf benci. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline