Hari ini saya lagi-lagi melakukan (semacam) ritual jelang laga Jerman-Inggris di ajang Euro 2020 (Euro 2021). Ritual macam apakah? Hehehe .... Tak lain dan tak bukan, ritual yang saya lakukan adalah membuka-buka koleksi kliping lama. Tentu kliping tentang sepakbola. Walaupun bukan khusus tentang Euro (Piala Eropa), yang terpenting ada banyak memori terkait Der Panzer di dalamnya.
Apa tujuannya? Sebenarnya sekadar iseng mengenang masa lalu, sih. Demi menuntaskan kerinduan kepada pemain-pemain kesayangan anggota Der Panzer, yang kini sebagian telah menjadi sederetan kakek/bapak gagah. Misalnya Juergen Klinsmann, Guido Buchwald, dan Miroslav Klose.
Baca juga: Ketika Guido Buchwald Menyukai Unggahan Kliping Juergen Klinsmann
Akan tetapi, keisengan yang didasari semangat untuk refreshing pikiran itu ternyata bisa mendulang faedah di ujungnya. Iya. Bermula dari memandangi foto lama sang pesepakbola, saya kemudian kepo dengan masa kininya. Zaman sekarang 'kan mudah sekali melacak jejak digital seseorang. Terlebih kalau ia merupakan public figure.
Hasilnya? Sudah pasti saya menjadi tahu kabar terkini pesepakbola yang saya kepoin. Tahu penampakan fisiknya sekarang seperti apa. Tahu aktivitasnya sekarang apa. Lumayan menambah wawasan 'kan? Bisa untuk bahan obrolan dengan teman-teman di WAG sekolah.
Biasanya saya merasa takjub atau ikut merasa berbahagia, saat mengetahui kabar terkini pesepakbola anggota der Panzer tempo doeloe. Namun, hari ini saya tidak beruntung ketika menelusuri jejak digital Christoph Metzelder. Alih-alih merasa bahagia atau takjub. Setelah tahu kabar terkininya, saya justru merasa bersedih, iba, dan dan prihatin.
Ada apa dengan Christoph Metzelder, sang mantan bek timnas Jerman itu? Ternyata ia belakangan divonis penjara selama 10 bulan akibat kasus pornografi anak. Nyeseeek banget rasanya baca kabar ini. Antara percaya enggak percaya. Terlebih saat memandangi foto lamanya di koleksi kliping lama ini. Saat ia menjadi salah satu tulang punggung Der Panzer di Piala Dunia 2002 silam.
Apa boleh buat? Semua telah terjadi. Nasi telah menjadi bubur. Christoph Metzelder yang "terpeleset" telah memanen hasil dari apa yang telah ia tabur. Karier dan nama baik yang telah dibangunnya selama bertahun-tahun dengan sangat susah payah, sebab ia mesti berjibaku dengan segala drama cideranya, mesti hancur dalam sekejap. Hanya gara-gara ia nodai sendiri.
Semoga apa yang telah menimpanya menjadi pengingat dan pelajaran penting bagi saya, Anda sekalian, dan siapa saja untuk lebih berhati-hati dalam hidup. Terlebih ketika menjadi public figure.
***
Demikian sedikit unek-unek saya menjelang laga panas Jerman-Inggris di Euro 2020. Timnas kedua negara tersebut memang musuh legendaris. Bebuyutan. Oh! Saya sungguh H2C (Harap Harap Cemas) menantikan hasil akhir pertandingan yang disebut-sebut big match, final yang kepagian ini.