Lihat ke Halaman Asli

Agustina Purwantini

TERVERIFIKASI

Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Ada Apa dengan Sahur Ramadhan dan Kritikan Zaskia Adya Mecca?

Diperbarui: 1 Mei 2021   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sahur identik dengan Ramadan. Begitu membaca/mendengar istilah 'sahur', serta-merta yang terbayang adalah situasi dan kondisi sahur saat Ramadan. Padahal, sahur pun ada (dilakukan) tatkala orang berpuasa sunnah. Yang berarti dilakukan di luar Ramadan.

Namun, mau bagaimana lagi? Sahur tampaknya memang lebih identik dengan puasa Ramadan, kok. Mungkin penyebabnya, puasa Ramadan dilaksanakan serentak oleh semua pemeluk agama Islam. Dalam durasi sebulan pula. Jadi, tak mengherankan kalau seolah-olah ada pernyataan 'Sahur itu ya sahur ketika Ramadan. Bukan yang lain'.

Ingat, seolah-olah. Hanya seolah-olah. Berarti bukan beneran. Yang benerannya, baik sahur selama Ramadan maupun di luar Ramadan, kedudukannya sama saja.

Hukum Sahur

Kompasianer sekalian pasti sudah mafhum bahwa sahur merupakan aktivitas yang hukumnya sunnah. Dalam arti, berpahala jika dilakukan. Kalaupun tidak dilakukan, tidak berdosa.

Rasulullah Muhammad SAW bahkan beberapa kali menjelaskan tentang sunnah makan sahur. Antara lain dalam hadis riwayat Bukhari Nomor 1923 dan Muslim nomor 1095 yang berbunyi sebagai berikut. Dari Anas bin Malik radhiyallahuanhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah."

Sementara dalam hadis riwayat Ahmad dijelaskan begini. Sahur adalah makanan yang penuh berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian meninggalkannya sekalipun hanya dengan minum seteguk air. Karena sesungguhnya Allah dan para malaikat berselawat kepada orang-orang yang makan sahur.

Selain itu, Rasulullah Muhammad SAW memberikan tuntunan bahwa makan sahur sebaiknya diakhirkan. Dilaksanakan ketika waktu mendekati Subuh, tetapi bukan yang mepet-mepet banget. Kalau mepet-mepet banget sih namanya kesiangan bangun dan sahurnya pasti dilakukan secara gedubrakan.

Jadi, wahai engkau yang terbiasa sahur di tengah malam sebelum tidur, mari ubahlah kebiasaan yang tidak nyunnah itu. Kalau takut kesiangan bangun buat sahur, berusahalah tidur lebih awal. Jangan begadangan melulu tiap malam.

Tradisi Sahur Saya Tiap Ramadan

Entah mengapa dari tahun ke tahun, saya selalu punya minimal satu hari gagal sahur. Macam penyakit tahunan saja, deh. Padahal, saya sudah mati-matian berjuang untuk selalu bisa bangun sekitar pukul dua dini hari. Selarut apa pun berangkat tidurnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline