Lihat ke Halaman Asli

Agustina Purwantini

TERVERIFIKASI

Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Ramadan di Rumah Aja? Dibikin Asyik Ajalah...

Diperbarui: 27 April 2021   23:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lokasi Ngabuburit Favorit Selama Ramadan di Rumah Aja (Dokpri)

Terus terang saja, saya termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tidak begitu terpengaruh oleh imbauan (cenderung kewajiban) untuk #dirumahaja #ramadandirumahaja #beribadahdirumahaja #bukapuasadirumahaja, dan  aneka tagar lain yang sejenis.

Maklumlah. Di Ramadan yang bebas merdeka, yang tak dibayang-bayangi oleh pandemi Covid-19, saya pun nyaris tak pernah bepergian. Kalau tidak perlu-perlu amat saya tidak bakalan pergi. Itu pun sekalinya pergi, mesti sekalian menyelesaikan beberapa urusan. Tujuannya agar tidak bolak-balik bepergian.

Praktis sejak bakda Subuh (sepulang dari musala untuk salat berjamaah) saya senantiasa di dalam rumah. Hanya akan keluar rumah jika waktu salat tiba, yaitu untuk menunaikan salat fardu berjamaah di musala. Kurang lebih pukul 16.30 WIB saya ke pasar tiban dulu untuk membeli lauk buat sahur. Setelahnya berangkat lagi ke musala untuk mengikuti pengajian jelang berbuka puasa.

Pulang sebentar selepas salat Magrib, kemudian balik lagi ke musala saat azan Isya berkumandang. Tentu untuk menunaikan salat Isya dan tarawih. Setelahnya ya pulang, untuk kemudian esok hari mengulang aktivitas serupa. Demikian seterusnya hingga Lebaran tiba.

O, ya. Sedapat mungkin saya tidak mengikuti acara bukber di luar kampung. Terutama bukber yang berlangsung di lokasi yang saya perkirakan bakalan repot cari tempat salat Magribnya. Bukannya saya anti bukber. Kalau ada bukber yang wajib didatangi, pastilah saya tetap datang meskipun di lokasi yang menurut saya kurang kondusif.

Maka begitu pandemi menerpa ....

Sangat bisa dipahami kalau saya tak begitu terpengaruh dengan seruan #ramadandirumahaja. Terlebih pada Ramadan Pandemi Sesi 2 (tahun 2021 ini). Selain sudah beradaptasi, belajar dari pelaksanaan Ramadan Pandemi Sesi 1 tahun lalu, ternyata sekarang kami sudah bisa melaksanakan salat berjamaah di musala dan masjid. Tentu masih dengan aturan ketat taat prokes Covid-19.

Namun, pada Ramadan tahun ini tetap belum ada pengajian jelang buka puasa, yang dilanjut buka puasa bersama. Kalau dirasakan masih ada tradisi yang kurang ya memang begitu. Akan tetapi, kondisi kampung sudah jauh lebih semarak ketimbang tahun lalu.

Selama di dalam rumah seharian saya tentu tidak rebahan melulu. Aktivitas cari duit melalui menulis dan membaca jalan terus, dong. Lebih dari itu, sudah pasti saya berusaha memperbanyak beribadah semaksimal kemampuan. Sebagai jeda, kalau tidak lelah bin lemas saya biasanya nyicil bersih-bersih rumah agar Lebaran nanti lumayan kinclong kondisinya.  

Iya. Begitu saja aktivitas Ramadan yang saya jalani di rumah saja. Tampak monoton, namun sesungguhnya tidak monoton-monoton amat.

Mungkin Kompasianer bertanya-tanya, mengapa saya tidak berkebun? Hmm. Jawabannya karena tidak punya halaman sedikit pun. Selain itu, ya pada dasarnya tidak tertarik untuk berkebun. Klop deh.  

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline