Halo 2021 ....
Selamat datang di bumi tempat kami bermukim ini. Semoga kehadiranmu menjadi pertanda bakal segera membaiknya kehidupan kami, para penghuni bumi.
Kamu pastilah tahu bahwa kakakmu, si 2020, cuma memberikan dua bulan kebebasan yang hakiki kepada kami. Januari, Februari, pandemi, dan tahu-tahu sudah tiba pada hari ini, 31 Desember 2020.
Tak terasa telah sepuluh bulan kami hidup di bawah bayang-bayang eksistensi covid-19. Tentu dengan beraneka perasaan yang menyertai, baik perasaan positif maupun negatif. Namun, mungkin perasaan negatiflah yang lebih mendominasi. Maklumlah. Pandemi membuat kami mendadak hidup dengan penuh keterbatasan. Bekerja dan belajar dari rumah pun menjadi keseharian kami.
Kakakmu, si 2020, juga sukses mengaduk-aduk kesedihan kami. Banyak di antara kami yang mesti kehilangan orang-orang terkasih. Banyak pula yang terpaksa menunda perjumpaan dengan keluarga.
Sederet rencana mesti dijadwalkan ulang pelaksanaannya. Ada pula yang kemudian dibatalkan sebab situasi dan kondisi yang tak memungkinkan. Bahkan, sebagian dari kami terpaksa kehilangan mata pencaharian.
Pendek kata, kedatanganmu didahului oleh perubahan-perubahan drastis di banyak bidang kehidupan. Yang awalnya terasa amat menyesakkan dada, namun akhirnya seiring waktu berjalan bisa kami atasi dan ambil hikmahnya.
2021 ...
Aku tahu kedatanganmu tak serta-merta dapat membuat segala sesuatunya beranjak oke. Akan tetapi, aku amat berharap bahwa kehadiranmu membangkitkan semangat hidup kami. Ya semangat untuk selalu sehat, ya semangat untuk selalu berbahagia.
Yup! Beri kami kesadaran bahwa pandemi tidak otomatis berakhir dengan kedatanganmu. Motivasilah kami agar senantiasa mampu berdisiplin tinggi dalam menjalankan protokol kesehatan. Plus punya daya kreativitas tinggi untuk mengubah segala yang negatif menjadi positif.
Bagaimanapun kakakmu, si 2020, dengan caranya sendiri telah menginspirasi dan mengajari kami banyak hal melalui pandeminya. Maka aku berharap, kamu mau membersamai kami selama 365 ke depan dalam situasi yang jauh lebih baik. Dalam kondisi fisik sehat wal afiat, tak lagi saling melukai perasaan, dan sanggup bertoleransi.