Lihat ke Halaman Asli

Agustina Mufidatuzzainiya

Mahasiswa UIN Maliki Malang

Mengungkap Strategi Lokasi dalam Era Digital: Pelajaran dari IKEA Polandia

Diperbarui: 13 Desember 2023   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://unsplash.com/s/photos/e-commerce

Dalam dunia yang terus berubah, peran Manajemen Hubungan Pelanggan Spasial (Spatial CRM) dalam strategi lokasi menjadi semakin penting, terutama dalam konteks industri furnitur. IKEA Polandia memberikan contoh kasus menarik yang membuka mata kita tentang bagaimana titik penjemputan dapat menjadi solusi cerdas untuk menggabungkan penjualan e-commerce dengan pengumpulan langsung. Tetapi apa yang bisa kita pelajari dari penelitian ini, dan bagaimana relevansinya dengan situasi di Indonesia?Industri furnitur menghadapi tantangan logistik unik, terutama ketika harus mengirimkan barang besar ke pelanggan individu. Pengiriman tradisional sering kali tidak memadai untuk produk furnitur yang besar dan berat. Inilah tempat di mana konsep titik penjemputan muncul sebagai penyelamat. Dalam hal ini, IKEA Polandia telah menjadi pelopor dengan menawarkan pelanggan pengalaman belanja yang lebih nyaman dan lebih mudah, tanpa batasan ukuran atau masalah pengiriman yang mahal.

Artikel Jurnal yang ditulis oleh Zuzanna Kostecka dan Katarzyna Kopczewska yang berjudul "Spatial CRM and location strategy: E-commerce solutions in the furniture industry Case of IKEA pick-up points in Poland" tahun 2023 memperkenalkan kita pada konsep Spatial CRM dan strategi lokasi dalam konteks IKEA Polandia. Ini bukan hanya sebuah laporan tentang pengalaman IKEA di Polandia, tetapi juga menyajikan kerangka kerja yang dapat menginspirasi banyak peritel furnitur, termasuk di Indonesia.

Mengapa Memikirkan Lokasi Adalah Penting?

Pertama, mari kita hadapi kenyataan bahwa setiap negara memiliki tantangan logistik yang berbeda, terutama negara dengan geografi yang luas seperti Indonesia. Pengiriman dari satu ujung negara ke ujung lainnya bisa menjadi sebuah masalah logistik yang rumit. Hal ini membuat titik penjemputan sebagai alternatif yang menarik. Bagaimana titik penjemputan bisa membantu di Indonesia?

Bayangkan jika di Indonesia, di tengah pulau-pulau yang tersebar, kita memiliki titik penjemputan yang strategis. Dengan demikian, pelanggan tidak perlu menunggu berhari-hari untuk barang pesanan mereka. Mereka bisa mengambilnya sendiri di titik penjemputan terdekat, yang akan membuat pengalaman belanja lebih nyaman dan efisien. IKEA Polandia membuktikan bahwa ini adalah solusi yang efektif.

Spatial CRM: Menghubungkan Titik Penjemputan dan Keinginan Pelanggan

Namun, pembangunan titik penjemputan tidak bisa sembarangan. Ini adalah titik di mana Spatial CRM memainkan peran penting. Dalam era digital, konsumen memiliki preferensi yang berbeda-beda, dan mereka ingin pengalaman yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Melalui penelitian dan analisis cakupan spasial potensi populasi, kita dapat memahami dengan lebih baik di mana titik penjemputan harus ditempatkan agar dapat mencakup sebanyak mungkin pelanggan potensial.

Konsep ini dapat dengan mudah diterapkan di Indonesia. Dengan populasi yang tersebar di berbagai pulau dan wilayah, penempatan titik penjemputan yang cerdas dapat mencakup banyak pelanggan. Dan dengan pengetahuan tentang preferensi pelanggan yang diperoleh melalui Spatial CRM, kita dapat meningkatkan pengalaman mereka.

Memahami Kebutuhan Lokal

Salah satu aspek yang menarik dari penelitian ini adalah pendekatan regional yang responsif terhadap kebutuhan lokal. Ini adalah sebuah pelajaran berharga untuk bisnis di Indonesia. Dalam bisnis furnitur, kebutuhan konsumen dapat sangat bervariasi tergantung pada wilayahnya. Beberapa daerah mungkin lebih menghargai desain modern, sementara yang lain mungkin lebih tertarik pada furnitur tradisional. Dengan mendekati pasar secara lokal, Spatial CRM dapat membantu bisnis mengenali preferensi konsumen dan memastikan bahwa mereka menawarkan produk yang sesuai.

Memahami Potensi Populasi

Saat kita membahas Indonesia, kita juga harus memperhatikan distribusi populasi yang sangat bervariasi di seluruh negeri. Ada pulau-pulau dengan populasi padat dan wilayah-wilayah yang lebih terpencil. Dengan pendekatan yang memahami potensi populasi, titik penjemputan dapat ditempatkan dengan cerdas, yang akan menguntungkan pelanggan di daerah-daerah yang kurang terjangkau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline