Lihat ke Halaman Asli

Agustina Dwi Cahyaningrum

Mahasiswi Jurnalistik UIN Jakarta

Mengkaji Tiga Pengembangan Materi Komunikasi Retorika

Diperbarui: 29 Mei 2024   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pribadi


Oleh: Syamsul Yakin dan Agustina Dwi Cahyaningrum (Dosen Retorika dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Perkembangan materi komunikasi retorika merupakan lanjutan dari perkembangan bahasa komunikasi retorika. Jadi, ini merupakan penjelasan lebih lanjutnya.

Sebelumnya, perkembangan bahasa komunikasi retorika yang penting kita ketahui yaitu meliputi tiga hal. Pertama, menggunakan bahasa baku, Kedua berbasis data dan fakta. Ketiga, berbasis riset.

Perkembangan materi komunikasi retorika merupakan gambaran sikap yang harus dimiliki oleh seorang komunikator. Penting bukan ketika kita telah mengetahui bagaimana penggunaan bahasa yang boleh kita gunakan ketika berpidato lalu kita mengetahui pula bagaimana sikap seorang komunikator. Tentu hal ini akan menambah bekal kita ketika berbicara di depan umum.

Perkembangan materi komunikasi retorika dibagi menjadi tiga hal pula. Berikut ini penjelasannya.

Pertama, pathos yang berarti kemampuan seorang komunikator dalam berekspresi, mengelola emosi, memiliki empati, dan dapat memersuasi. Ketika berpidato tentu empati dan persuasi ini dapat menarik perhatian khalayak pendengar.

Kedua, logos yang memiliki arti seorang komunikan harus dapat menunjukkan bukti yang logis atau masuk akal. Jika suatu argumen yang berdasarkan data juga fakta harus dapat dipertanggung jawabkan. Artinya, dalam memberikan argumen harus menunjukkan bukti yang dapat diterima oleh akal sehat.

Ketiga, ethos yang berarti kekuatan seorang komunikator dari sifat atau karakter di dalam dirinya. Contohnya percaya diri, wibawa, jujur sehingga ucapan-ucapan darinya selalu dapat dipercaya. Sehingga tujuan pidato persuasinya dapat terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline