Semakin pesat perkembangan kehidupan sekarang ini berbanding lurus dengan jumlah polutan yang dihasilkan. Polutan yang terdapat di atmosfer dapat tercuci oleh air hujan dan jatuh ke bumi sehingga konsentrasi polutan tersebut dapat diamati dengan melakukan pemantauan dan analisa Kimia Air Hujan (KAH).
Salah satu tujuan pengambilan sampel air hujan dari peralatan ini adalah pemantauan Kimia Air Hujan (KAH) berupa mengamati derajat keasaman (pH) yang dilakukan dengan 100 ml sampel air hujan yang akan diuji dilaboratorium untuk diketahui nilai pH-nya.
Automatic Rain Water Sampler (ARWS) adalah peralatan digunakan untuk mengambil sampel air hujan. Prinsip kerjanya jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger atau stimulus pada sistem kontrol untuk membuka tutup tempat penampungan air yang digerakkan oleh motor listrik, selama hujan penutup tersebut tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi semula. Sehingga air hujan yang di tempat penampungan tak terkena kotoran lain karena tertutup rapat. Kemudian sampel air hujan tersebut diambil 100 ml dan dikirim ke Laboratorium Kualitas Udara BMKG Jakarta untuk dianalisa.
Jumlah air hujan yang dibutuhkan untuk melakukan semua pengukuran parameter KAH adalah 100 mL (jumlah ideal), ketika jumlah air hujan kurang dari 100 mL maka prioritas pertama parameter yang diukur adalah pH, ion negatif (anion), baru kemudian ion positif (kation). Ketiga parameter ini harus diukur untuk menentukan keseimbangan ion
Fungsi dari penutup ini adalah untuk melindungi sampel air hujan dari kontaminasi udara luar setelah terjadinya hujan. Berikut adalah komponen-komponen dari Automatic Rain Water Sampler.
Blok digram cara kerja dari perancangan alat ARWS
- Sensor : memberikan sinyal memberikan sinyal pada motor penggerak untuk bekerja menggerakkan penutup pada saat terjadi hujan dan menutup kembali setelah hujan berhenti.
- Sistem kontrol (Driver Controller) : yaitu sistem kontrol untuk membuka dan menutup pada tutup penampungan air hujan secara otomatis apabila hujan sudah berhenti ke posisi wet container.
- Motor (terletak di bawah meja) : menggerakkan penutup dari wet container ke dry container pada awal terjadinya hujan dan kembali ke posisi wet container saat hujan berhenti.
- Wet container (ember penampung air hujan) : Tempat untuk menampung air hujan
- Dry Container : menampung debu (dry deposition)
Proses pemasangan peralatan ARWS
Lokasi : Stasiun Polusi Udara BMKG -- Cibeureum Jawa Barat