Lihat ke Halaman Asli

Agustiani Putri

Turkey, Egypt, Singapore, Japan, Malaysia, Thailand

Menumbuhkan Jiwa Peneliti Sejak Dini

Diperbarui: 1 April 2021   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Seorang anak terlahir dengan rasa ingin tahu yang besar. Jika tidak diwadahi dengan baik, maka rasa ingin tahu tersebut akan terpendam, sehingga ia tumbuh menjadi sosok yang pasif, takut mencoba, dan tidak percaya diri. 

Sifat rasa ingin tahu yang tinggi banyak dimiliki oleh anak usia dini yang sedang mencapai masa keemasannya. Pada masa ini, keberhasilan akan pertumbuhan dan perkembangan sangat menentukan masa depan anak. 

Dengan demikian, pendidikan anak usia dini memegang peranan penting dalam mengeksplor kemampuan dan keterampilan anak. Terlebih, saat ini Indonesia sedang mempersiapkan anak muda yang potensial karena adanya bonus demografi. Kesadaran ini harus dibangun para orangtua, lingkungan sekitar, dan institusi pendidikan di Indonesia.

Perkembangan yang optimal pada anak memerlukan metode yang tepat agar dapat melakukan sendiri atau bereksplorasi terhadap dunia sekitarnya menggunakan panca inderanya, sehingga memperoleh pengetahuan yang dapat dipergunakan demi keberlangsungan hidupnya. 

Metode eksperimen dalam belajar sains merupakan salah satu metode terbaik yang diharapkan mampu mengoptimalkan sensori pada anak. Selain itu, konsep mempelajari sains dengan menggunakan benda konkret bertujuan agar anak mampu mengimplementasikan teorinya dalam dunia nyata. 

Terciptanya pengalaman melalui benda nyata diharapkan anak lebih mengerti maksud dan materi-materi yang diajarkan oleh guru. Sejalan dengan teori yang diungkapkan Piaget (1972) terkait perkembangan kognitif, anak akan memasuki tahap operasi konkret. 

Pada fase ini, anak akan belajar menghubungkan antara konsep baru dengan konsep lama. Pembelajaran yang melibatkan partisipasi anak langsung akan lebih mudah dipahami.

Upaya dalam mencukupi kebutuhan pendidikan anak usia dini dapat dipenuhi melalui metode eksperimen yang diterapkan dengan cara bermain sebagai cara belajar anak. 

Bermain dapat memenuhi kebutuhan anak secara aktif terlibat langsung dengan lingkungannya, bekerja dalam menghasilkan suatu karya, serta memenuhi tugas-tugas perkembangan kognitif lainnya. Selama bermain, anak menerima pengalaman baru, memanipulasi bahan dan alat, berinteraksi dengan orang lain dan mulai merasakan dunianya. 

Bermain menyediakan kerangka kerja yang mampu mengembangkan pemahaman tentang mereka sendiri, orang lain dan lingkungannya. Bermain menjadi awalan dari semua fungsi kognitif anak selanjutnya, karena bermain diperlukan dalam kehidupan anak-anak.

Memperkenalkan sains sejak dini dapat membantu anak untuk melakukan beberapa percobaan yang dapat menghubungkan sebab dan akibat suatu perlakuan, serta memperkaya wawasan anak untuk selalu ingin mencoba. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline