Legam hati yang kian membiru
Luapan hati yang masih beradu
Tubuh siapa yang merasa?
Keberadaan siapa yang masih tersisa?
Nyawa-nyawa yang ingin bebas
Menikam legam
Dengan sembrono membungkus peran
Kau berdusata sebanyak aku merokok
Aku menabur garam disetiap sudut rumah
Dengan maksud menolak keberadaanmu
Serpihan jiwa mewujud kehampaan
Haluan menuntun akhir peristiwa
Semoga lekas sembuh
Kau sang penjual peristiwa