Lihat ke Halaman Asli

Untitled

Diperbarui: 31 Desember 2017   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

koleksi pribadi

Di bawah teduh rerimbunan rindu, saat menatap siang yang terang. Menunggu yang masih ingin ditunggu. Sedap rasanya manakala rasa masih tergugah. Tak perlu waktu lama untuk berfikir ini indah. Seindah dedaunan yang menerima raja siang yang hangatnya tak ingin berkurang.

Melipir angin semilir, mengayun-ayunkan ranting kering, menggoyang cabang-cabang berdaun rindang.

Berdirilah tubuh yang tadi terguguh. Menyesap aroma kembang, menatap kumbang-kumbang. Para kolibri bercicit lirih. Riak air di seberang terdengar riang. Puas hati menikmati hari. Tak kunjung redam bahagia menyulam. Terpekur bibir tak bernyali, hanya sekedar berucap nanar.

Risalah mimpi, beputar ditiup angin dingin. Singgah ke dahan angsana untuk bercerita. Tak lama, hanya sebentar saja. Kembali terbang meninggi, semakin tinggi. Menyentuh cakrawala yang menawan tak berawan. Sengajalah biar alam yang menggenggam.

Rasanya senja akan menyapa. Mengapa semakin indah saja. Waktu cepat sekali berlari sementara diri masih enggan pergi. Sesempurna hari ini, di mana kita merangkai irama. Penantian yang cukup lama, kembali dibawa sebelum malam menyapa.

Bogor, 30 Desember 2017




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline