Lihat ke Halaman Asli

Mozaik Gempita Mambaca Zaman

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terompet-terompet itu bersahutan

Menguasai telinga-telinga ditengah kehidupan

Tanpa mengerti kenapa sore ini begitu ramai

Menyambut gempita di ujung tahun ini

Menjelang lepas tahun ini

Banyak orang merasa kehilangan

Banyak orang melakukan renungan

Harap-harap dalam kecemasan

Disetiap lorong-lorong realitas

Begitu dengan hamparan dari kejauhan

Kitapun tak tahu

Apa sebenarnya disana

Kenapa mereka menghiasi dengan sorak sorai menjelang tengah malam

Ditengah keramaian terlintas kesunyian

Didalam renungan ada celah kehidupan

Rencana-rencana berjajar melintas dikepala manusia

Untuk melabuhkan harapannya

Sederhana, diujung tahun 2011

Dalam lesatan waktu ini

Dalam ruang yang berbeda

Kemeriahan pun direncanakan untuk menyambutnya

Ya, begitulah suasana menjelang tahun baru

Harapan baru

Semangat baru

Realitas baru

Terbuka lebar untuk kita semua

Untuk lebih dalam banyak hal

Untuk beramal

Untuk bersyukur

Untuk berdoa

Untuk menggapai janji Tuhan

Kesempatan itu rahasia yang akan kita terobos

Untuk merencanakan yang lebih berarti

Semoga kita bisa meruat yang berlalu

Menggapai harapan yang telah kita tentukan

Agar esok menampakkan kecerahan

Agar kita mampu meraih cita

Hingga keberhasilan menggendong kebijaksanaan

Tanpa lupa bahwa kita semua adalah hamba

Berusaha membaca zaman untuk menggapai ridhoNya

Kenanga, 17.33.31.11.2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline