Lihat ke Halaman Asli

Masyarakat Harus Cerdas dalam Membeli Properti

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perkembangan properti di Indonesia berkembang dengan pesat khususnya kota Jakarta . Lahan yang tersedia di kota Jakarta semakin lama semakin sedikit, sedangkan permintaan akan properti  bukan turun tetapi semakin meningkat.

Pengembang akhirnya berlomba-lomba menbangun properti vertical karena lahan yang sudah semakin sedikit. Sekalipun properti horizontal masih tersedia harganya sudah sangat mahal dan bahkan sudah jauh dari kota Jakarta.

Sekalipun harga properti vertical mulai mahal , masih sangat banyak diburu oleh para pembeli seperti untuk pribadi atau investor dengan tujuan untuk keuntungan atau untuk dipakai sendiri.

Beberapa pengembang mengatakan bahwa properti yang ada di Jakarta masih sangat murah ,bila dibandingkan dengan negara tetangga lainnya. Hal ini membuat harga properti bisa dipermainkan oleh para pengembang.

Beberapa hal yang secara nyata bisa kita lihat dalam penjualan perdana sebuah properti baik vertical atau horizontal adalah harga yang berbeda pada nomor unit properti. Semakin bagus nomor unit dan letaknya atau pemandangannya maka semakin mahal harganya dan sebaliknya. Selain itu diterapkan dengan cara sistem undian.

Kita memiliki uang banyak belum tentu bisa memiliki properti karena pemilikan properti secara undian. Atau siapa cepat dia dapat.

Sumber lain mengatakan bahwa para pengembang akan memblok sebagian properti yang akan mereka jual ,sebelum dijual ke pasaran atau ke masyarakat. Ini menunjukkan bahwa sisa properti yang akan dijual kepada masyarakat adalah mungkin properti yang tidak terlalu bagus unitnya atau juga mahal.

Alasan penblokkan properti oleh para pengembang adalah karena keputusan manajemen. Tentunya ini akan menjadi pertanyaan bagi para pembeli properti , dengan dasar apa mereka melakukan pemblokkan unit properti yang akan mereka jual.

Wajarkah hal ini terjadi ? Bukankah pengembang mau menjual properti mereka dengan cepat ? Untuk ada terjadi pemblokkan unit properti  ?

Iklan atau talkshow yang besar dan bergema di mana-mana  agar supaya masyarakat berbondong-bondong membeli properti tersebut oleh para pengembang.

Semoga tidak semua pengembang melakukan hal yang disebutkan diatas, karena apabila semua pengembang melakukan hal diatas hanya karena keuntungan semata , maka ini jelas akan merugikan pembeli.

Sebagai pembeli kita harus cerdas dalam memilih properti dan tidak termakan oleh iming –iming kata dari pengembang  dari berbagai media.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline