Branding BTN di ulang tahunnya ke-69 keren; Sahabat Gen-Digital (selanjutnya ditulis Gen-Di) dan Milenial Indonesia. Tapi apakah pesan tersebut akan diseriusisasi BTN? ini patut dibahas lebih mendalam. Tulisan ini akan berangkat dari fakta yang ada, membandingkan fakta-fakta tersebut untuk kemudian penulis memberikan masukan agar tagline ultah 69 BTN tersebut tidak cuman manis diucapan, tetapi memang dapat terbukti dan menjadi kenyataan.
A. Mendefinisikan Gen-Di & Millenial
Ada 21 juta link yang dihasilkan oleh Google untuk kata kunci 'Generasi Digital'. Dari link yang ada di halaman pertama google, penulis tertarik menggunakan terminologi yang disimpulkan Riana Mardina dari berbagai sumber tentang Generasi Digital. Generasi digital diartikan sebagai:
"Generasi yang dilingkupi dengan lingkungan berbasis teknologi, bekerja dengan cara multitasking, berjejaring dengan banyak orang, menyukai suatu permainan yang interaktif, akses informasi secara acak, ingin segera mendapatkan informasi secara instan, cepat, tanpa harus membaca informas secara detail, pilihan rujukan informasi dominan pada sumber-sumber yang tersedia online, dibanding sumber informasi yang disediakan perpustakaan."
Selain Riana, fanpage Bidan Pintar Digital juga memaparkan ciri-ciri dari generasi digital ini, diantaranya;
- Kecenderungan untuk membuat akun di sosial media untuk membuktikan eksistensi diri mereka;
- Pemikiran mereka lebih terbuka dalam menyampaikan pendapat. Cara berpikir mereka pun agresif;
- Kecenderungan ingin memperoleh kebebasan, tidak suka diatur, dikekang dan ingin memegang kontrol lebih. Dunia Digital menawarkan mereka untuk bebas berekspresi;
- Gen-Di diberi kemudahan untuk Mencari informasi melalui telunjuk tangannya. Ini membuat mereka memiliki kemampuan belajar yang lebin cepat dibanding generasi sebelumnya.
Terkait usia, dari sumber-sumber yang coba penulis telusuri, tidak ada yang mencantumkan secara jelas rentang usia generasi digital. Lalu, bagaimana definisi Generasi Millenial?
Mencuplik tulisan dari Hasanudin Ali, Dikatakan bahwa Studi Generasi Millennial di Indonesia belum banyak dilakukan kecuali sebatas kaitannya dengan dunia pemasaran. Hasanudin juga memberi gambaran bagaimana Amerika Serikat sangat serius mengamati perilaku para millennial.
Beberapa studi yang dianggap berbobot diantaranya; studi yang dilakukan Boston Consulting Group (BCG) bersama University of Berkley tahun 2011 dengan mengambil tema American Millennials: Deciphering the Enigma Generation.
Sebelumnya -2010, Pew Research Center juga merilis laporan riset dengan judul Millennials: A Portrait of Generation Next. Kembali ke Indonesia, salah satu tulisan yang telah dipublikasikan secara luas dan secara tegas memberikan simpulan atas ciri-ciri generasi millennial di Indonesia adalah tulisan dari Heru Dwi Wahana dalam Jurnal Ketahanan Nasional edisi 21 yang terbit April 2015 (ini link-nya). Di link tersebut, secara jelas Heru sepakat untuk menganalogikan Generasi Y sebagai Generasi Millenials.
Dari laman sumber yang telah disebut sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa yang Gen-Di dan Millenial disini adalah;
- Mereka yang menjadikan teknologi informasi, terutamanya internet dan kecanggihannya sebagai bagian tak terpisahkan dari aktifitas mereka sehari-hari. Jika kembali pada definisi yang diuraikan Wikipedia, maka Generasi Digital ini adalah Generasi X, Generasi Y, Generasi Z dan Generasi Alpha. Yang paling mungkin untuk digarap saat ini oleh BTN, adalah generasi X, Y dan Z. Artinya, rentang usia mereka adalah antara 15-55 tahun;
- Gen-Di dan Millenial merupakan masyarakat yang mutakhir, masyarakat yang bergerak cepat, mampu bekerja multitasking, hidup berjejaring, suka game interaktif, haus informasi tapi malas membaca buku, mereka lebih suka mencari sumber dari online. Jika dikembalikan pada tagline BTN, maka bisa jadi market yang digarap adalah Generasi X, Y dan Z, dimana porsi besar (main target) adalah generasi millennial;