Lihat ke Halaman Asli

Agustanto Imam Suprayoghie

Konsultan Komunikasi di Republik Ini

BTP dan Originalitas Pemimpin

Diperbarui: 24 Januari 2019   10:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Fenomena Ahok (berikutnya disebut BTP) kembali menggaung. Hari ini, dia -yang namanya tidak boleh disebut, bebas. Membebaskan diri dari jerat formal hukum Indonesia yang terkadang nilai keadilannya sangat sumir, membebaskan diri dari ambisinya untuk menjadi 'manusia penguasa' gedung gobernaran DKI, dan membebaskan diri dari apa yang BTP sebut; belenggu diri. luar biasa.

Pertanyaan menggelitik tetiba muncul; sebenernya, apa yang dilihat orang-orang dari BTP itu? bukan dari kaum mayoritas, bukan orang yang suka senyum-senyum palsu ala politisi, bukan pemimpin yang suka slintat slintut obral janji. Juga, BTP bukan pula politisi loyalis partai (buktinya, udah pindah-pindah partai berapa kali semenjak ngarir di kampungnya sono).

Dari delapan kawan yang saya ajak ngobrol di warung kopi, di toilet mall, di whatsapp dan beberapa diantaranya di alam mimpi, mereka doyan dan sukak sama BTP karena keasliannya, originalitas BTP dalam berseloroh, mengomentari sebuah pendapat, mencari jawaban-jawaban kreatif atas permasalahan laten yang secara turun temurun diobati dengan perlakuan yang sama. BTP ini rada aneh. Orang banyak yang cari muka dengan DPR, ini orang malah ngajak ribut. BTP ini ontohoy. Politisi banyak yang butuh dukungan dari masyarakat, ini orang malah ngajak berantem. dan, segudang keanehan-keanehan yang justru membuat media semakin hobi mengutit BTP. "BTP itu gesturnya unik. Lha dia Buang Air Besar aja itu loh bisa jadi berita. Viral pulak. hahahaha.

Apakah kemudian BTP bisa menjadi penjamin stabilitas mata uang rupiah? Seloroh kawanku di ujung koridor tentang BTP. Bisa jadi nantinya akan demikian. Langkah BTP yang bebas dari penjara dan siap untuk berkeliling ke acara-acara seminar dimana BTP menjadi narasumber, seperti sebuah pengulangan saat Sri Mulyani melakukan hal yang sama terdahulu toh; keluar dari Indonesia dan menerima tawaran World Bank. who knows?

Kini, babak baru kehidupan BTP dimulai. Menjadi orang bebas dan orang baru. Bebas karena dia sudah tidak terikat dengan komitmen-komitmen politik yang membuat dirinya harus rela kehilangan kemerdekaan, dan baru, karena bisa jadi..walaupun BTP menyatakan karir politiknya sudah selesai, hari ini malah menjadi titik nol bagi kisah politik BTP ke jenjang yang lebih tinggi di tahun 2024. Dare to challenge? (sec'z)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline