Kredit mikro (micro finance) didefinisikan sebagai suatu bentuk pinjaman yang umumnya memiliki jumlah yang relatif kecil untuk orang-orang yang tidak dapat diakses oleh perbankan (atau istilahnya tidak bankable) Tujuan dari kredit mikro adalah untuk wirausaha.
Kredit mikro atau micro finance dirintis oleh seorang Professor bernama Muhammad Yunus pada awal tahun 70an. Pria kelahiran 28 Juni 1940 ini adalah seorang professor di bidang ekonomi di salah satu universitas di Bangladesh. Suatu saat Muhammad Yunus mendapatkan inspirasi atau perubahan yang drastis, Beliau terharu melihat warga sekitar kampusnya berada dalam kondisi miskin, bahkan ada orang yang mati kelaparan, tetapi Beliau tidak dapat melakukan apapun untuk dapat membantu warga sekitar.
Muhammad Yunus melakukan gerakan perubahan atas dasar suara hati dan ilmu di bidang ekonomi. Akhirnya Beliau mencoba mendatangi perkampungan kumuh dan melakukan gerakan awal. Sang professor berpikir kenapa orang yang miskin ini tidak memiliki kesempatan yang sama seperti dirinya atau orang lain dalam hal akses ke perbankan?
Sang professor mengajak salah satu orang dan membawa ke perbankan untuk mengajukan aplikasi kredit dengan personal guarantee (utang orang miskin digaransi pribadi oleh Professor Muhammad Yunus). Orang tersebut dibina dan dibimbing dalam wirausaha dan secara ajaib orang tersebut mampu membayar pokok utang dan bunganya. Hal inilah yang memantapkan pemikiran dari Sang Professor.
Gerakan peminjaman dana dan kemudian melakukan pendampingan usaha dilakukan secara berkesinambungan dan akhirnya pada tahun 1983, Prof. Muhammad Yunus mendirikan sebuah bank bernama Grameen Bank.
Contoh sederhana cara kerja kredit mikro adalah uang sebesar Rp 10.000.000 akan dipinjamkan untuk satu kelompok Ibu-Ibu yang berjumlah 5 orang (tentunya dengan bunga tertentu, biasanya bunganya cukup besar). Nah Ibu yang pertama harus bekerja keras memutar pinjaman tersebut untuk menjalankan bisnis. Sebagian keuntungan bisnis digunakan untuk mengembalikan pokok utang beserta dengan bunganya.
Kemudian dana dari Ibu pertama akan diteruskan kepada Ibu yang kedua. Jika ada salah satu anggota yang gagal melakukan pembayaran pokok utang dan bunganya , orang tersebut akan mendapat sanksi social. Cara kerja seperti ini yang menyebabkan rasio gagal bayar (non performance loan) Grameen Bank menjadi sangat kecil.
Pada Februari 2017 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mewacanakan program Kredit Super Mikro yang digagas pemerintah. Sesuai namanya, program kredit super mikro bakal memberikan bunga pinjaman yang dianggap pemerintah sangat mini, yakni 4,5% untuk jangka waktu enam bulan. Dan tahun ini -2018, Seluruh kelengkapan kelembagaan dari kebijakan kredit mikro sudah final dan siap untuk diimplementasikan.
Sebenarnya kebijakan Kredit Super Mikro sebenarnya bukan kebijakan baru. Sejatinya kredit ini merupakan jelmaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sebab, sasaran yang dibidik pemerintah dalam program ini serupa dengan KUR, yakni masyarakat yang punya mata pencaharian di sektor pertanian dan UMKM.
Perbedaan yang mendasari kebijakan Kredit Super Mikro dengan KUR adalah pada besaran bunganya. Bunga yang diterapkan pada KUR sebesar 9% atau lebih tinggi dari kredit super mikro. Tenor pinjaman KUR juga berlaku selama setahun. kredit super mikro mempunyai rentang waktu pinjaman hanya 6 bulan dengan bunga 4,5%.
Otoritasi kebijakan Kredit Super Mikro di Indonesia berada di bawah Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) Kementerian Keuangan RI. Otoritasi artinya, secara formal, penggunaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi atas berjalan tidaknya kebijakan ini otomatis menjadi kewenangan dan kewajiban BLU-PIP Kemenkeu.