Tidak pernah satupun agama didunia ini yang mengajarkan tentang kebencian, kehinaan, merendahkan golongan bahkan menistakannya. Hanya orang-orang yang picik dan tidak meyakini nilai kebaikan ajaran agama saja yang berani melakukan hal itu secara vulgar dan terus menerus.
Saya bukan orang yang mengerti agama, tapi saya berani untuk mengatakan bahwa nilai Islam itu universal dan mengajarkan tentang bagaimana pribadi yang islam itu harus selalu membawa kebaikan. Bukan malah mengabaikan hal yang baik dengan mengatasnamakan agama.
Saya bukan kyai ataupun golongan orang-orang yang dianggap memililki kasta tertinggi dalam Agama Islam, tapi saya berani untuk mengatakan, adalah menjadi hina seorang Islam jika tidak bisa melihat sebuah kebaikan dalam kehinaan seseorang.
Saya hanya Warga Negara Indonesia yang ingin melihat kedamaian, keadilan itu muncul dalam kehidupan beragama kita. Kedamaian yang meyakini perbedaan itu rahmat, bukan laknat. Kedamaian yang meyakini bahwa pandangan politik seseorang itu hak pribadi, yang tidak perlu diumbar dan dipertontonkan seakan-akan hal itu yang paling benar menurut Agama.
Saya adalah Warga Negara Indonesia yang hanya ingin bebas mengucapkan selamat pagi kepada tetangga saya yang berbeda keyakinan dan agama dengan saya, bukan malah mencari cara bagaimana agar dia menjauhi saya.
Saya adalah Warga Negara Indonesia beragama (insyaAllah) Islam, hanya ingin membuang jauh-jauh siapapun, apapun dan dimanapun yang menggunakan nama ISLAM tidak untuk mengajarkan tentang kebaikan, apalagi yang berkomplot mencaci maki siapapun yang menurutnya tidak benar.
Saya adalah bagian kecil dari umat Islam di Indonesia yang sedih dan menangis dalam hati kala teknologi dijadikan alat untuk kepentingan pribadi tapi mengatasnamakan ISLAM dan menyesatkan. Bukankah agama mengajarkan kita berlomba-lomba dalam kebaikan? bukan berlomba-lomba untuk mengadu domba?
Saya menangis malam ini, melihat ISLAM dikerdilkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang mengatasnamakan ISLAM yang pongah dan kerap berteriak lantang dalam status-statusnya, dalam komentar-komentarnya, dalam twit-twitnya malah menjerumuskan ISLAM menjadi agama anti kedamaian, anti keragaman, dan benci perbedaan.
Menjadikan Islam sebagai basis politik itu sih terserah anda, tapi jika kemudian hal ini pada akhirnya membuat tempat-tempat ibadah sebagai sarana untuk mengadu domba, artinya anda sendiri sudah menjauh dari nilai Islam. Masya Allah.
ini Islam Saya. Islam yang Menyejukkan. Islam yang mendamaikan. Bagaimana Islam Anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H