Lihat ke Halaman Asli

Agustan Ogut

A Father, Teacher, Reader, Writer

Jumat Religi, dari Pembiasaan Hingga Pembentukan Karakter

Diperbarui: 16 Februari 2024   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokpri

Kegiatan "Jumat religi" sering terdengar di kalangan pendidik, khususnya di kota kami. Kegiatan ini merupakan kegiatan pembiasaan yang dilaksanakan di beberapa sekolah. Pembiasaan maksudnya, peserta didik di arahkan mengikuti kegiatan rutin ini yang dilaksanakan setiap pekannya.

Kegiatan tersebut sifatnya tidak wajib bagi setiap sekolah. Tergantung sekolah, mau melaksanakan atau tidak. Hanya sebagai pembiasaan saja, tapi manfaatnya bagus bagi peserta didik. Bisa saja ada sekolah yang melaksanakan pembiasaan, bukan dalam bentuk Jumat religi. Jadi, tergantung dari sekolah masing-masing.

Beberapa sekolah melaksanakan kegitan religi ini dalam bentuk; zikir bersama, jumat sedekah, shalat dhuha berjamaah, dan ada juga sekolah mengutus perwakilannya berkunjung ke panti asuhan terdekat.

Khusus di sekolah kami, Jumat religinya dilaksanakan dalam bentuk shalat sunat dhuha berjamaah. Seluruh peserta didik yang beragama Islam mengikuti kegiatan ini dan sebagian pendidik juga turut melaksanakannya.

Tempat pelaksanaan shalat, mungkin tidak seperti di sekolah lain. Kami mendirikan shalat ini bukan di Musholah atau Masjid sekolah. Maklum, sekolah kami belum memilki Musholah, apalagi Masjid. Sehingga, kami melaksanakannya di ruang kelas yang tidak digunakan belajar tatap muka.

Ada ruangan kelas kosong, tidak digunakan sebagai tempat belajar sehari-hari. Ruangannya baru saja kena rehab, sehingga kebersihan dan keindahannya masih terjaga, dan tentu juga dapat menampung semua siswa.

Kegiatan religi ini dimaksudkan untuk menumbuhkan akhlak mulia kepada sesama warga sekolah dan yang tidak kalah pentingnya adalah untuk meniti jalan menuju ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan tersebut sebagai wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan religiusnya.

Sebagai pembiasaan, juga diharapkan peserta didik agar nantinya mereka dapat melaksanakan shalat tersebut baik di rumah maupun ditempat dimana mereka berada. Mereka perlu dibiasakan sejak dini agar terbentuk karakter yang religius sehingga kecerdasan spiritual mereka dapat dimaksimalkan.

Pelaksanaan shalat dhuha di sekolah kami, mungkin sedikit berbeda dengan sekolah lain. Pelaksanaannya dikemas dalam satu kegiatan formal. Kegiatannya disusun seperti dengan kegiatan resmi lainnya, yaitu ada susunan acara yang dibacakan oleh MC.

Namun, sebelum susunan acara dibacakan, seluruh peserta didik melantungkan shalawat Nabi. Mereka membaca shalawat bersama-sama sampai beberapa menit. Ya..sekitar lima belas menit lamanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline