Lihat ke Halaman Asli

Agar Kau Hidup

Diperbarui: 12 April 2018   11:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jam dinding berdetak menakutkan

begitu cepat dalam hitungan bagai tambur

ditabuh memburu gerak tari wanita purba

menyongsong kemenangan lakinya di medan berbau kematian

Tergopoh mereka  menyusur lorong

membelah kerumunan orang-orang yang tak tahu menghitung waktu

matanya segera beradu dengan tatap mataku yang tersengat  nasib

berharap panas suhu tubuhnya kan segera menghangatkan harapan

Dipegangnya jantungku

memperhitungkan berapa lagi panas tubuhnya harus ia alirkan

buat menerobos dingin urat-uratku yang kaku mulai beku

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline