Lihat ke Halaman Asli

Waspadalah! Nyeri Lambung Anda

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ditengah kesibukan bersilaturahmi lebaran atau mudik ke kampung halaman dan setelah berpuasa selama dibulan suci ramadhan, terkadang kita mengalami gangguan nyeri dilambung. Nyeri lambung atau 'dispepsia' sebaiknya tidak diremehkan. Segeralah periksakan ke dokter bila hal itu terjadi berulang-ulang. Nyeri lambung adalah gangguan pencernaan yang mengenai saluran cerna bagian atas, termasuk  diantaranya perasaan tidak enak atau nyeri pada ulu hati atau disebut 'epigastrium'  mungkin juga bagian tulang belakang dada atau yang disebut 'retrosternum'  Rasa panas  seperti terbakar pada ulu hati dan rasa mual serta muntah tanpa adanya keadaan patologis pada organ. Prevalensi dispepsia bervariasi untuk berbagai penelitian tergantung definisi, kriteria yang berguna.

Telah lama riset secara akademik yang menghubungkan peristiwa mental dengan gangguan tubuh tetapi masih sedikit data yang menyokong observasi itu. Teori Freud, dalam histeria konversi mengatakan gejala somatik adalah simbol ekspresi konflik di dalam diri seseorang. Sementara Weiss dan English menyebutkan gejala psikosomatik terjadi pada organ oleh sistem syaraf otonom dalam keadaan fisiologis ini disertai konflik yang ditekan di alam bawah sadar dan adanya faktor predsposisi dari konstitusi fisik yang diturunkan secara genetik. Misalnya diare dan muntaber diartikan sebagai membersihkan diri dari perasaan berdosa,  asma sebagai 'symbolic crying' sedangkan nyeri lambung merupakan wujud gangguan cemas menyeluruh.

Lantas bagaimana untuk menyembuhkan nyeri lambung? Bagi anda yang menderita maag, bila dokter tidak menemukan adanya gangguan fisik, maka erat kaitannya dengan emosi anda. Biasanya yang terjadi adalah sering memendam marah, kekecewaan, kesedihan dan juga perasaan berdosa. Sebaiknya lakukanlah sholat lima waktu dengan tepat waktu dan juga diimbangi dengan berdzikir setiap saat seperti dengan memperbanyak hamdalah atau 'alhamdulilah' karena sholat dan dzikir adalah relaksasi untuk menurunkan kadar andrenalin sehingga pengeluaran asam lambung berkurang. Sholat dan dzikir juga baik untuk menghindari ketergantungan obat. Yang paling penting bagi anda yang menderita nyeri lambung adalah belajarlah untuk menerima apapun yang telah terjadi dan mensyukuri hidup ini sebagai wujud kasih sayang Allah kepada kita. Insya Allah, menyembuhkan nyeri lambung anda.

'Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.' (QS. al-Baqarah : 153).

Wassalam,
M. Agus Syafii
--
Yuk, raih kebahagiaan di hari kemenangan dg hadir pada kegiatan "Hari Nan Fitri Bersama" (HANIF), Ahad, 23 Oktober 2011 Jam 9.sd 12 siang di Rumah Amalia. Bila berkenan berpartisipasi Paket sembako, baju baru untuk anak2, konsumsi, peralatan sekolah. Kirimkan ke Rumah Amalia Jl. Subagyo IV blok ii, No. 24 Komplek Peruri, Ciledug, Tangerang 15151. Dukungan & partisipasi anda sangat berarti bagi kami. Info: agussyafii@yahoo.com atau SMS 087 8777 12 431

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline