Lihat ke Halaman Asli

AGUS SUWARNO

Seorang pendidik yang senang membaca dan menulis

SMP N 5 Purwokerto Melaksanakan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajaran Pancasila) dengan Tema Kearifan Lokal

Diperbarui: 20 Januari 2023   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tari Ropyan oleh Siswa SMP N 5 Purwokerto (dokpri)

Pada tahun pelajaran 2022/2023, SMP Negeri 5 Purwokerto  baru saja menerapkan Implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan salah satu program kegiatan yang termasuk dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. 

Melalui kegiatan P5, diharapkan peserta didik mendapatkan pembimbingan penguatan profil pelajar pancasila yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, 2) berkebinekaan global, 3) bergotong royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif. Sasaran utama dalam kegiatan ini adalah seluruh peserta didik kelas X yakni kelas VII-A sampai dengan VII-H dengan masing-masing kelas dibimbing oleh wali kelas selaku koordinator proyek dan dua guru pendamping.


Sesuai dengan struktur kurikulum merdeka, peserta didik di Fase E (Kelas X) diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan memilih 3 tema utama dalam 1 tahun. Untuk semester genap TP. 2022/2023 ini, tema yang dipilih adalah tentang Kearifan Lokal dengan mengangkat judul “Pelestarian Seni Budaya Tari  Banyumasan”. Tema dan judul ini dipilih dengan alasan untuk membangkitkan semangat belajar yang sempat memudar akibat pandemi covid-19 melalui kearifan lokal.

Pada Pelaksanaan kegiatan P5 ini tiap-tiap kelas dibuat beberpa kelompok dengan masing-masing kelompok memilih tari Banyumasan yang akan mereka kuasai. Beberapa tari banyumasan seperti tari Baladewa, tari capat cipit, lengger,  rumeksa, tari ropyan menjadi alternatif pilihan kelompok siswa. Pada kegiatan P5  siswa berlatih bersama agar dapat menguasai dengan baik tarian yang mereka pilih.

Dengan mempelajari tari-tari tradisional khususnya tari Banyumasan diharapakan para siswa memahami pentingnya melestarikan budaya lokal. 

Di samping itu dengn menari berkelompok dapat memupuk jiwa gotong royong, kemandirian, dan kreatifitas siswa. Pada akhir kegiatan siswa akan mengadakan gelar karya dalam bentuk pementasan tari yang telah mereka pelajari. Kegiatan ditutup dengan refleksi dan evaluasi oleh peserta didik dan guru pembimbing sebagai bahan perbaikan untuk kegiatan P5 berikutnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline