Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Pendidikan Formal Tidak Sepenuhnya Dapat Menjadi Jaminan Masa Depan Anak

Diperbarui: 12 Juli 2024   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kegiatan ekstrakurikuler di sebuah sekolah (Sumber gambar: detiknews)

Saat pulang kantor secara tidak sengaja saya bertemu dengan salah seorang murid yang baru saja lulus di sebuah SPBU. Dia mengenakan seragam hitam dan putih.

"Pak, baru pulang," sapanya ramah.

"Iya. Lho kamu di sini, Ki!" jawab saya setengah terkejut.

"Iya, Pak," jawabnya sambil tersenyum.

"Dah, lama?"

"Baru dua minggu."

Rasanya belum lama saya mengajar anak yang Namanya Zaki ini. Dia duduk di kelas 12 IPS 1, kelas yang saya ajar. Di kelas Zaki termasuk siswa yang aktif mengikuti Pelajaran Sejarah yang saya berikan, termasuk lumayan prestasi akademisnya.

Namun ketika pernah saya ngobrol dengannya, dia menjawab tidak akan kuliah. Setelah sekolah, dia mau bekerja. Dan ternyata terbukti apa yang dikatakannya. Meski baru dalam tahap training kjni dia bekerja di sebuah SPBU dekat rumah saya.

Saat ngobrol dengan tetangga yang juga petugas SPBU, dikatakan bahwa gaji yang diterima tiap bulan sebesar UMR. UMR Kota Magelang yang sebesar 2,2 juta tersebut terhitung lumayan untuk anak lulusan SMA seperti Zaki.

Bekal di Sekolah Tidak Cukup untuk Menjalani Kehidupan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline