Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Mengaji, Pendidikan Nonformal yang Tergerus karena Sekolah 5 Hari

Diperbarui: 9 Juli 2024   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi kegiatan mengaji (Sumber gambar: kompas.com)

Judul tersebut di atas sepintas tidak nyambung antara Pendidikan nonformal dengan pola pembelajaran sekolah saat ini. seperti diketahui semua pihak, hampir semua sekolah di negeri ini menerapkan kebijakan sekolah lima hari.

Perubahan dari 6 hari ke 5 hari sepintas sangat menguntungkan siswa. Sebab anak hanya dituntut mengikuti kegiatan pembelajaran hingga hari Jumat saja. Setelah itu, terserah anak-anak menggunakan 2 hari yang tersisa.

Sekolah Lima Hari Merusak Ritme Kerja Anak

Anggapan bahwa anak mempunyai 2 hari bebas untuk mengembangkan skill di luar sekolah ternyata salah total. Sebab di 2 hari tersebut justri anak sudah dalam kejenuhan tingkat tinggi.

Hal ini dapat ditelusuri dari aktivitas keseharian anak-anak itu. Di mana dalam pola sekolah 5 hari anak akan mengikuti kegiatan pembelajaran mulai pukul 07.00 hingga 14.30 sore.

Jika dihitung dari saat keberangkatan anak menuju sekolah, anak sudah ke luar dari rumah setidaknya pukul 06.30, bahkan 06.00. Kemudian mereka baru masuk rumah lagi pada sekitar pukul 16.30.

Jika dihitung secara kasar maka anak akan berada di lingkungan sekolah selama 10 jam dalam satu hari. Dalam periode yang begitu lama, bukan tidak mungkin anak justru berada dalam kejenuhan level dewa.

Hal berbeda terjadi pada beberapa daerah yang masih menerapkan pola 6 hari sekolah. Saat anak meninggalkan sekolah pukul 13.30, mereka masih punya banyak waktu untuk mengembangkan beberapa kompetensi di luar pendidikan formal.

Kegiatan Mengaji pun Akhirnya Menjadi Korban

Saat pertama kali kebijakan 5 hari sekolah diterapkan beberapa tahun lalu, salah seorang guru ngaji di pelosok pernah bercerita pada saya. Dia mengeluhkan semakin menyusutnya anak-anak yang ikut di Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang dikelolanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline