Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Modal Gerobak, Raup Penghasilan Sekelas Pegawai Negeri

Diperbarui: 20 Juni 2024   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi pedagang kali lima (Sumber gambar: wikipedia)

Tulisan ini muncul dari obrolan di depan sebuah rumah sakit swasta di kota kecil Magelang. Saat itu lagi ngantar ibu kontrol. Sambil nunggu antrian iseng pesen kopi di sebuah warung gerobak di depan rumah sakit.

Penjualnya seorang ibu dengan penampilan ibu-ibu seperti biasanya. Berbaju daster dengan hijab biasa saja. Di depannya sebuah gerobak penuh dengan aneka penganan. Sedangkan di samping terdapat meja kecil dengan rentengan aneka macam kopi dan susu. Tidak lupa 2 buah termos dan gelas.

"Bu, kopi setunggal," ucap saya pada ibu-ibu tadi.

"Hitam atau kopi susu, Pak."

"Hitam saja."

Tak lama satu gelas kecil berisi kopi hitam di atas piring kecil tergeletak di meja kecil sebelah saya duduk.

Setelah menyeruput kopi hitam tadi, saya pun membuka obrolan mumpung enggak terlalu rame.

"Dah lama jualan, Bu?"

"Lumayan, Pak. Lima tahun."

"Tiap hari?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline