Lihat ke Halaman Asli

agus siswanto

tak mungkin berlabuh jika dayung tak terkayuh.

Pendidikan Itu Sebuah Investasi, Mosok Minta Gratis Melulu!

Diperbarui: 28 Mei 2024   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi anak sekolah (Sumber gambar: liputan6.com)

Ada pandangan yang terlanjur salah di masyarakat dalam bidang pendidikan. Sering dalam berbagai diskuis yang berkembang, muncul harapan agar diperluas akses Pendidikan gratis bagi seluruh lapisan Masyarakat.

Akibatnya, ketika sekolah mengenakan sejumlah penarikan dana terhadap siswa, dengan cepat reaksi bermunculan. Berbagai alasan muncul di belakang rangkaian respon tersebut.

Mulai dari sekolah sudah mendapat dana pemerintah, kehidupan ekonomi yang sulit, digunakan untuk kepentingan oknum, dan lain sebagainya. Pada intinya menolak segala bentuk penarikan dana tersebut.

Dalam logika berpikir yang benar, hal ini menjadi sangat aneh. Kalau diibaratkan orang berinvestasi, apa yang mereka tuntut jelas tidak masuk akal.

Dalam ilmu ekonomi, investasi pun butuh modal. Secara gampang saja, orang pergi memancing pun memerlukan umpan. Semakin gede umpan yang digunakan, semakin gede ikan yang didapat.

Seorang petani yang menanam padi di sawah. Tidak mungkin dia hanya tabur benih lalu dibiarkan. Kemudian 3 bulan setelah itu datang untuk memanen hasilnya.

Dia pasti harus melakukan banyak hal untuk mendapatkan hasil panen yang sesuai harapan. Mulai dari merawat tanaman, memupuk, membersihkan gulma, menjaga dari hama, dan lain-lain.

Pendidikan pun sama. Tidak mungkin orang tua menempatkan anaknya di sebuah sekolah, lalu membiarkannya. Tiga atau enam tahun kemudian dia datang lalu mendapatkan hasil yang maksimal.

Idealnya, selama proses berjalan, mereka tetap harus memantaunya. Memberikan asupan yang benar dalam penyediaan kebutuhan belajar anak, komunikasi dengan sekolah, memberikan motivasi pada anak dan lain-lain.

Benarkah Pendidikan Gratis Menggambarkan  Keadilan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline